•••🐊•••
15-Pesona seorang Leon.
Sudah dua jam dari pertama Cessa bangun, Leon tak henti-hentinya menatap gadis itu seraya menopang dagunya sambil sesekali menoel pipinya. Cessa yang diperlakukan seperti itu hanya bisa pasrah dan menerimanya. Dan untuk soal Alena, Leon telah menceritakan semuanya pada Cessa. Sebenarnya Cessa sangat prihatin pada Alena, namun hukuman tetaplah hukuman, Alena pantas mendapatkannya.
"Bubar, bubar!!"
Leon dan Cessa sampai lupa kalau ada teman-temannya datang menatap datar ke arah Leon dan Cessa sambil sesekali mencomot cemilan yang sudah disediakan.
"Berasa jadi nyamuk, gue. Tapi untungnya gak sendirian," ujar Boy menoleh ke arah jaka.
"Apa liatin gue?" Jaka memicingkan matanya pada Gilang. "Suka Lo, sama gue?"
"Gue masih normal, gila Lo!" Boy bergidik ngeri seraya memukul bahu Jaka.
"Sayang!! Aku gak bisa liat keromantisan mereka," gerutu Meysha menunjuk Leon dan Cessa seraya bersandar di bahu Rival.
"Kalau aku koma, kamu bakalan setia kan kayak Leon," celoteh Meysha mendapat tatapan jijik dari semua teman-temannya.
"Ya jangan sampai koma dong, sayang," ujar Rival mencubit pipi Meysha.
"Hoekkk!! Gue gak tahan mau keluar aja dari sini," celetuk Eva begitu mendengar percakapan Meysha dan Rival.
"Tapi gue salut sih sama Leon, Cess. Selama Lo koma dia tiap hari datang kesini," tutur Meysha mendapat tatapan tak percaya dari Cessa.
"Beneran?" Tanya Cessa pada Leon. Leon hanya mengangguk mengiyakan.
Saat ini leon bukan seperti Leon yang ia kenal. Kemana Leon yang playboy? Bukankah seharusnya saat dirinya koma, leon bereliaran mencari wanita lain untuk dijadikan pacar. Kenapa dia begitu setia menunggu Cessa bangun? Banyak pertanyaan di benak Cessa yang belum ia pecahkan. Mungkin dirinya akan menanyakannya langsung pada Leon nantinya.
"Gue kapan bisa pulang?" Tanyanya pada Leon.
"Baru aja bangun, udah nanya kapan pulang," jawab Leon sinis.
"Iya, ngaco Lo Cess!" Cibir Eva.
Semuanya melongo menatap Eva tak percaya pasalnya gadis itu membawa semua cemilan kedalam dekapannya, terlebih gadis itu mempersiapkan totbag besar untuk membawa pulang semua cemilan itu.
"Lo serakah amat, jadi cewek." Boy menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir.
"Daripada Lo!! Bibirnya lemes banget kayak Cewek," cibir Eva mendapat tatapan tajam dari Boy.
"Udah, udah, nanti jodoh loh," goda Meysha menatap Boy dan Eva bergantian.
"OGAH!!"
"OGAH!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.LEON REGANTARA [TERBIT]
Любовные романыPernahkah kalian terlibat dalam kisah cinta yang rumit, seperti menimbulkan rasa cinta pada sahabat sendiri? Mark Leon Regantara, cowok playboy yang selalu setia pada kacamata hitamnya, namun tak pernah benar-benar setia dalam mencintai seorang wani...