Suara dari jepretan kamera juga flash yang menyala dengan terang membuat beberapa orang disana sibuk dengan apa yang harus di kerjakannya.
Sedangkan sang fotografer dengan baik memotret model yang memberikan beberapa gaya untuk tunjukkan keahliannya.
"Cukup,kita istirahat 15 menit,Aji"
Yang dipanggil segera menghampiri
"Lo ambil alih buat pemotretan selanjutnya"
Aji jelas terkejut,ini adalah hari terakhir dari project musim panas mereka,bagaimana jika ia melakukan kesalahan dan membuat beberapa pihak kecewa?
"Ga bisa?"
Aji tersentak,ia menggeleng pelan dan mengangguk setelahnya.
"Aman bang"
"Sip,santai aja,ngambil foto ga bisa dibawa tegang"
"Makasih Bang Jo,gue ga akan mengecewakan"
Jonathan—hanya melambaikan tangan tanpa perlu menoleh untuk melihat Aji.
Sebenarnya lingkungan kerja Aji memang terasa lebih santai dan tidak memakai bahasa yang begitu formal. Hanya saja suasana memang sedikit terasa menegangkan karena Jonathan terkenal tegas dan tidak menerima kesalahan sekecil apapun,juga terkadang lelaki itu tidak menyukai orang yang terlalu memakan banyak waktu,maka jika salah satu nama sudah di serukan untuk bertemunya,ia harus segera menghampiri.
Setelah menghabiskan waktu untuk istirahat, kini Aji pegang kamera dengan tangan yang sedikit gemetar,ia juga merapalkan segala harapan agar tak mengecewakan.
Sampai akhirnya Aji berhasil,lelaki itu potret banyak gambar hanya dalam waktu beberapa menit dengan hasil yang membuat kagum.
Kini ia dan Jonathan sedang melihat hasil gambar yang akan di pamerkan pada publik.
"Gambar lo bagus,gue juga udah ngira kalo lo punya potensi. Lusa ada project dari T magazine,gue mau lo yang pimpin,lo pake orang-orang gue,oh engga,mulai lusa mereka juga jadi orang-orang lo"
"Lo serius bang?"
"Gue ga pernah becanda soal kerjaan?"
Aji mengangguk pelan,merasa pemilihan katanya tidak sesuai,terlebih saat melihat raut Jonathan yang terlihat sedikit kesal.
"Sorry bang"
"Besok ada wawancara,udah seharusnya lo masuk headline berita,ambil studio"
"Terus lo?'
"Gue berenti Ji,makanya gue percayain semuanya sama lo"
"Tiba-tiba banget? Maskud gue,lo ga mungkin berhenti dari kerjaan gitu aja?"
Jonatan tersenyum,ia berikan lembar kertas dengan ornamen elegant dari tas yang ia simpan di sebelah komputer.
"Lo nikah?"
Dengan semangat Jonathan mengangguk ditambah senyum salah tingkah.
"Gue gabung di perusahaan keluarga,jadi daripada studio kosong dan ga kepake gitu aja,lebih baik lo yang lanjutin"
Aji sendiri tersenyum terharu,keduanya bahkan sampai berpelukan sambil meloncat senang layaknya anak sekolah dasar.
"Selamat bang,akhirnya lo ga terus pacaran sama kamera"
"Tapi karena kamera juga gue nemu pasangan Ji,jangan hina kamera kesayangan gue"
Aji tertawa
"Nanti malem kita makan-makan,sekalian rayain wawancara pertama lo"
YOU ARE READING
So,This Is The Love? [Hoonsuk]
FanfictionPercayalah pada sesuatu dan tidak hidup dengan kebohongan-Gandhi- Satu kutipan itu seolah mengingatkan Aji bahwa ia harus percaya pada sesuatu.Hatinya, yang mengatakan bahwa ia tertarik pada lelaki kecil dengan nama Harel Reynolds. Maka mungkin,kegi...