"Kak Saga, ini sakit enggak?"
"Besok kita suruh daddy buat ganti rumah! Lantai nya licin! Devon juga pernah kepeleset di kamar mandi, sakit sekali! Sampai merah pantat Devon!"
Semua yang ada di kamar rawat Seonghwa tertawa mendengar celotehan si kembar yang ikut duduk di ranjang bersama dengan Seonghwa. Devon dan Danica hanya tahu kalau pengasuhnya itu jatuh terpeleset di kamar mandi rumah, bahkan mereka tidak tahu kalau paman berbadan besar yang duduk disebelah sang daddy adalah seorang polisi -- yang menangani kasus Seonghwa.
"Kalau mau ganti rumah pakai uang siapa coba?" celetuk Hongjoong. Kedua anaknya kompak menunjuk Hongjoong yang langsung mencibir. Uang lagi, uang lagi.
Seonghwa mengelus kepala si kembar bersamaan, "Nggak papa kok, nggak perlu ganti rumah. Kita harus lebih berhati-hati saja saat di tempat yang licin, okay?" Devon dan Danica kompak mengangguk dan tos dengan Seonghwa.
Hati Hongjoong menghangat melihatnya. Tapi jujur dirinya takut dengan pandangan anak-anaknya kelak jika diberitahu bahwa sang daddy memiliki hubungan dengan pengasuh mereka...
Tunggu dulu...
Memang udah bisa disebut hubungan?
"Pak, saya pamit ya. Nanti saya ada acara di kampus. Besok saya datang lagi deh," pamit Wooyoung. Ia segera memberesi barangnya dan tak lupa, menyalami kakek Seonghwa dan juga Hongjoong, "Kalau datang cuma mau ngajak berantem Sagara, lebih baik tidak usah ya, William." ucap Hongjoong.
Wooyoung tertawa kikuk, "Nggak dong pak. Saya janji nggak akan ngajak berantem Sagara kok," timpal Wooyoung sambil membuat gestur bersumpah. Seonghwa terkikik, "Gapapa, mas. Kita kalau berantem, sedetik doang baikan lagi."
Hongjoong memasang wajah tak percaya tapi ia mempersilakan Wooyoung untuk pergi. Wooyoung menepuk bahu sahabatnya dan keluar dari kamar rawat sambil melambaikan tangan ke si kembar.
Baru saja Wooyoung pergi, San tiba-tiba berdiri dan berdeham, "Maaf, saya juga pamit pulang ya. Ada tugas yang saya tinggal di kantor. Saya akan datang lagi besok untuk melaporkan perkembangan kasus ini. Ehem... Saya permisi,"
San segera menyalami Hongjoong, kakek Seonghwa, dan juga Seonghwa sebelum berjalan cepat keluar dari kamar rawat. Tiga orang dewasa yang ada disana saling bertatapan dan kemudian tertawa, sepertinya dugaan tentang si mahasiswa dengan polisi yang sedang PDKT itu benar.
Semoga berjalan lancar deh kalau beneran PDKT-an.
~~~
Seonghwa berjalan tertatih sambil berpegangan dinding menuju dapur, ia lapar. Ini sudah hari ketiga sejak kepulangannya dari rumah sakit. Seonghwa sudah bisa melakukan apa-apa sendiri kecuali berjalan, ia masih cukup kesulitan berjalan dengan kaki dominan nya yang terkilir parah disaat kejadian.
Biasanya Hongjoong akan membantu memapah dirinya, tapi hari ini Hongjoong ada rapat di kampus. Kakek juga sudah pulang ke desa setelah menemani Seonghwa selama 10 hari terakhir. Minta bantuan pada si kembar? Apa yang kalian harapkan dari anak TK? Pun mereka kini tengah terlelap tidur siang sepulang sekolah.
Ah, harusnya ia meminta Wooyoung untuk tinggal dan menemaninya, tidak hanya menjemput si kembar lalu ngibrit pulang -- oh atau malah keluyuran dengan polisi ganteng itu?
Sudahlah, sekarang ia ingin makan. Tapi sepertinya Hongjoong sudah mencuci seluruh piring tadi pagi karena semua piring tampak tersusun rapi di rak atas. Seonghwa saja tidak bisa berdiri tegak, kini ia harus berusaha menggapai piring diatas sana?
Menyusahkan. Harusnya disisakan satu piring dong! Tau ada orang sakit juga, batin Seonghwa.
"Saga? Kok bisa sampai sini? Haduhhh~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shaker {JoongHwa}
Fanfiction‼️Republish - New version‼️ Seonghwa adalah mahasiswa semester akhir yang sedang stress ngerjain skripsinya. Suatu hari, Seonghwa lagi mentok-mentoknya ngerjain skripsi dan kena masalah, eh dia malah nemu coffeeshop yang murce dan enak banget. Seong...