‼️Republish - New version‼️
Seonghwa adalah mahasiswa semester akhir yang sedang stress ngerjain skripsinya. Suatu hari, Seonghwa lagi mentok-mentoknya ngerjain skripsi dan kena masalah, eh dia malah nemu coffeeshop yang murce dan enak banget. Seong...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~~
Hongjoong dan Seonghwa kini saling menatap.
"Bolehkah?"
Seonghwa takut-takut melihat Hongjoong. Auranya mengintimidasi, seolah ingin melahap dirinya bulat-bulat. Tapi dirinya masih takut.
Ia takut jika ia memberikan segalanya pada Hongjoong, itu bisa digunakan sebagai ancaman dan Hongjoong bisa meninggalkan dirinya sewaktu-waktu.
"Pelan-pelan. Kita mulai semuanya dari sini? Bagaimana?"
Tangan Hongjoong merayap, mengelus pinggang Seonghwa sensual. Napas Seonghwa mulai tercekat. Mata Hongjoong menatap lurus ke mata Seonghwa, nyaris tak berkedip. Seonghwa semakin berusaha meyakinkan dirinya dan akhirnya mengangguk pelan -- walaupun keraguan benar-benar menghantui dirinya.
Tapi begitu ia melihat senyuman lebar yang tampak di wajah Hongjoong, Seonghwa memutuskan untuk mempercayai Hongjoong. Ia hanya bisa berharap, ia tak jatuh ke pilihan yang salah kali ini. Tapi nyatanya, dirinya memang jatuh cinta pada di lelaki 35 tahun itu, sepaket dengan dua buntut nya.
Kepala Seonghwa ditarik mendekat. Bibir tipis Hongjoong mengecup kening, kedua kelopak mata, kedua pipi, hidung, dan yang terakhir bibir Seonghwa.
Tidak, tak hanya dikecup, melainkan benar-benar disambar. Seonghwa sampai tak bisa mengimbangi gerakan bibir Hongjoong yang-- liar. Ciuman panas yang berantakan, tak segan lidah Hongjoong masuk ke dalam mulut Seonghwa, mengajak lidahnya untuk beradu.
Bibir bawah Seonghwa dihisap, digigit melulu, seolah tahu bahwa bagian bibir yang tebal dan ranum itu adalah sebuah harta karun. Saliva mereka bersatu, hingga tak ada yang peduli bagaimana itu jatuh dan membasahi dagu dan leher mereka.
Tangan Hongjoong tak berhenti sampai disitu. Menjamahlah dia masuk ke dalam kaos Seonghwa, mengelus segala bagian yang bisa dielus -- mencari bagian sensitif dari yang lebih muda. Desahan nikmat nan laknat, lancang dan mulai berani keluar dari belah bibir Seonghwa yang membengkak. Hongjoong sudah membuat Seonghwa lemas sepenuhnya.
"Kacau, cantik banget. Kacau kamu, Saga, kacau!" Hongjoong meracau tak karuan begitu ia melepas tautan bibirnya dengan Seonghwa yang kini membuka mulutnya lebar-lebar, berusaha meraup oksigen sebanyak-banyaknya.
Ah, makin gila Hongjoong dibuatnya.
"Mas, pelan-pelan. Sabar. A-aku nggak kemana-mana kok," ucap Seonghwa ketika melihat Hongjoong yang kesetanan menanggalkan segala pakaian yang menempel di tubuh nya.
Hongjoong tak bisa menutup mulutnya begitu melihat bagaimana tubuh polos Seonghwa, tanpa sehelai benangpun menutupi badannya. Terkesima, takjub, kagum, apapun itu, semua yang bisa dia ungkapkan.
Badannya memang tinggi semampai -- lebih tinggi daripada Hongjoong sendiri malah, tapi ia tak pernah menyangka kalau tubuh Seonghwa akan secantik orangnya. Putih, bersih, mulus, berisi,