2. Sagara dan Segala Tangisan nya

261 29 7
                                    

Seonghwa membuka pintu cafe dengan lesu. Tak peduli lagi dengan keadaannya yang acak-acakan seperti orang bangun tidur, setelah semalam Chris 'menyerang' nya. Tak peduli cara jalannya tertatih yang membuat beberapa pengunjung cafe tersebut menatapnya aneh sekaligus iba.

"Selamat dat-- Oh, Kak Seonghwa. Kamu tidak apa-apa? Ada apa denganmu?"

Yunho keluar dari cafe bar dan menghampiri Seonghwa. Yunho tersentak begitu melihat Seonghwa dari dekat. Matanya sembab, bibirnya bengkak dengan beberapa goresan luka, dan di lehernya ada beberapa tanda keunguan yang membuat Yunho jerih melihatnya.

Segera Seonghwa di giring menuju ke dalam cafe bar -- agar tidak terlalu terlihat oleh pengunjung lain. Yunho menyuruhnya duduk selonjoran dan menyodorkan segelas air putih. Namun Seonghwa menggeleng.

"Aku nggak mau air putih, Yun. Beri aku hazelnut frappe extra caramel sauce. Kepalaku pusing," cicit Seonghwa membuat Yunho terkekeh kecil.

"Baiklah. Yang ini gak usah bayar, tapi bayar pake penjelasanmu, ya?"

~~~

Yunho merengkuh Seonghwa ke dalam pelukannya. Tangannya mengelus punggung Seonghwa dengan hati-hati, "Tidak kak. Jangan salahkan dirimu. Mantan mu yang salah. Bejat," tutur Yunho sembari melepas pelukannya dan meremas bahu Seonghwa. "Orang sudah diputusin, malah balik-balik nyakitin lagi. Gak tahu diri!"

Seonghwa terkekeh sambil menyesap hazelnut frappe nya. Yunho menatap Seonghwa dengan tatapan iba, "Jangan menatapku seperti itu, Yun. Aku tau itu menyedihkan." ucap Seonghwa.

"Kenapa gak pernah di laporin?" Tanya Yunho.

Seonghwa menggeleng kecil, "Aku takut dipandang sebelah mata oleh orang-orang, dia orang berkuasa di kampus ku, Yun. Semua orang akan tutup mata dan tutup telinga jika mengetahui kasusnya,"

Yunho menghembuskan napas kesal. Seonghwa menceritakan bahwa Chris adalah seorang mahasiswa hukum semester 10, memang telat lulus karena orang itu terlalu banyak menghabiskan waktu nya untuk berorganisasi sebagai kedok dari bermain dan nongkrong ketimbang belajar dan menyelesaikan studinya. Ia adalah cucu tertua dari rektor kampus tempat Seonghwa berkuliah.

Bagaimanapun caranya Seonghwa melaporkan Chris, ia hanyalah mahasiswa biasa yang tak punya apa-apa. Menaikan kasus ini ke rektorat sama saja membunuh dirinya sendiri. Kuasa memang ada diatas segalanya. Tapi kenapa harus sampai seperti ini?

Seonghwa segera menghabiskan hazelnut frappe nya sebelum beranjak berdiri. Yunho tak menahannya, hanya mengucapkan selamat jalan dan berpesan agar selalu hati-hati di jalan. Tak lupa sekotak cookies strawberry dibawakan untuk Seonghwa.

Gratis, semua Yunho yang menanggungnya.

"Terima kasih, Yun. Aku tak tahu bagaimana cara membalas kebaikanmu," Tutur Seonghwa. Yunho tertawa kecil, "Balas saja dengan membeli hazelnut frappe mu itu setiap hari," ujar Yunho.

"Bisa buntung kaki ku nanti!"

~~~

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Shaker {JoongHwa}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang