11. Fight Me

207 34 5
                                    

Warning : A bit 🔞 content

~~~

Sarapan pagi hari ini cukup canggung -- meskipun ini sudah berselang 7 hari dari Hongjoong yang menyatakan cintanya dan tidak mendapat jawaban dari Seonghwa.

Entah kenapa Seonghwa masih merasa 'aneh' berada di sekitar Hongjoong setiap dia mengingat kalau Hongjoong menyatakan cinta dan tidak ia jawab, meskipun dua bibir sudah bertemu.

Tak ada jawaban meski Hongjoong berkali-kali menuntut untuk menjawab. Seonghwa masih ragu dan Hongjoong pun akhirnya maklum dengan Seonghwa yang berjalan meninggalkan dirinya sendirian di balkon.

Hal ini berakhir dengan keduanya yang jarang mengobrol selama seminggu terakhir. Baik Hongjoong maupun Seonghwa saling mengajak bicara saat diperlukan.

Ditambah, Hongjoong tak pernah ikut sarapan karena ada banyak acara dan rapat di pagi hari. Seonghwa hanya membawakannya bekal lalu lanjut sarapan bertiga dengan si kembar. Baru hari ini jadwal pagi Hongjoong kosong dan ia ikut sarapan di rumah.

Devon dan Danica saling bertatapan ketika merasakan kecanggungan diantara Seonghwa dan Hongjoong. Padahal keduanya biasanya mengobrol hangat saat sarapan, membahas perkuliahan, membahas topik yang sedang panas, ataupun sebatas topik sederhana seperti ayam sama telur duluan mana?

Ah, itu topik yang sangat rumit! Mereka bahkan pernah hampir baku hantam karena pertanyaan itu.

Tapi hari ini? Mereka sama-sama senyap, tak ada yang memulai pembicaraan setelah seminggu tak sarapan bersama. Tidak mungkin karena tak memiliki topik bukan?

Seonghwa dengan tenang melahap sarapannya sementara Hongjoong makan sambil melihat ke layar iPad -- mengoreksi jawaban tugas mahasiswa nya.

"Dad, nanti Devon sama Danica mau main ke playground boleh nggak?" Tanya Devon -- berusaha mengawali pembicaraan. Danica mengangguki, "Iya dad, kan kita udah lama ga main di playground~" rengek Danica.

Hongjoong mendengung sebagai jawabannya, "Nanti pergi sama Kak Saga saja ya. Daddy sibuk hari ini,"

Wajah si kembar tertekuk, "Daddy ga seru ih." Cibir keduanya.

Seonghwa yang melihat perubahan raut wajah Devon dan Danica ikutan merengek pada Hongjoong. Ia malas melakukannya, tapi ini semua demi dirinya yang tidak kelelahan setelah mengejar-ngejar dua anak aktif itu di playground, "Pak, aku juga ga bisa sendirian jaga mereka berdua. Temenin ya? Please..."

Lagi-lagi Hongjoong menggeleng, membuat Seonghwa mencibir kesal, "Idih, sok sibuk. Yang sini juga sibuk kali, skripsian. Tapi masih bisa tuh nemenin anak-anak~" cibir nya -- setengah berbisik.

BRAK...

Seonghwa dan si kembar terlonjak ketika Hongjoong menggebrak meja makan. Pelan, tapi cukup untuk menggetarkan jantung mereka.

Mata tajam Hongjoong menatap satu-persatu wajah kedua anaknya lalu wajah Seonghwa.

"Kalau mau adu nasib, jangan disini Saga. Itu juga konsekuensi kamu menerima pekerjaan sebagai pengasuh anak.

Saya tidak terima ada perdebatan sekarang. Mending kamu antar Devon dan Danica ke sekolah sebelum terlambat!"

~~~

Seonghwa selesai mengantar Devon dan Danica ke sekolah. Terus terang ia masih merasa kesal dengan kejadian tadi pagi, tapi ia juga merasa cukup bersalah karena ucapannya yang menyinggung Hongjoong.

Seonghwa memasuki rumah sambil menghela napas begitu Ia melihat sepatu dan sandal yang berserakan di pintu masuk. Sepatu kerja Hongjoong masih ada disana, sepertinya ia belum berangkat ke kampus.

Love Shaker {JoongHwa}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang