Bab 6 - Mama Curiga

8.2K 274 19
                                    

Udah enam hari baru update gaess.  Padahal udah ngetik bab 6 jauh-jauh hari, tinggal direvisi sama update tapi nggak mood, wkwk. Sorry ya.

Selamat membaca Rio & Sasa lagi😗✨

***

Om Rio mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku memejamkan mata, aku pikir dia mau mencium aku, lebih tepatnya bibirku. Aku yakin Om Rio semakin mendekat, tapi tiba-tiba ...

Tuk!

"Aduh!"

Aku langsung membuka mata dan melotot. Astaga! Tahu enggak? Barusan Om Rio menyentil keningku!

Yang bikin aku langsung cemberut, Om Rio malah terkekeh melihat ekspresiku. Ternyata dia punya sisi jahil. Tapi, ini sentilannya beneran sakit woi! Bagaimana kalau keningku jadi memerah?

"Ih, Om! Iseng banget sih!" kesalku.

"Lagian kenapa kamu nutup mata, hm? Buat apa?"

Aku enggak jawab, aku yakin dia tahu jawabannya. Tapi, dia iseng meledek aku begini. Sekarang aku tahu, Om Rio kayaknya begini karena memang suka melihat reaksiku kalau dia menggodaku atau meledekku, mungkin aku lucu di matanya.

Aku mengusap kening sambil menjauh dari Om Rio. Aku tahu dia cuma iseng, tapi aku kesal betulan.

"Marah?" tanya Om Rio.

"Menurut Om?" sahutku, melirik sekilas.

"Maaf."

Aku enggak berkata-kata lagi, karena Om Rio tiba-tiba mengulurkan tangannya dan mengusap keningku dengan lembut.

Mendongak, aku enggak berhenti menatap Om Rio. Enggak bosan-bosan aku mengagumi wajahnya dari jarak dekat, meskipun dia memang sudah kelihatan seperti om-om, tapi om-om yang satu ini benar-benar hot!

"Om masak dulu," katanya sambil menjauhkan tangan dari keningku. Sayang sekali.

Aku mengangguk.

"Kamu mau makan apa?"

"Terserah."

Om Rio mengangkat alis, kayak bingung sama jawabanku.

"Maksudnya, aku makan apa aja nggak masalah Om. I'm not a picky eater," kataku.

"Oke."

Aku mengikuti Om Rio yang beranjak ke dapur. Om Rio mulai menyiapkan peralatan memasak, dia membuka kulkas buat mengambil beberapa bahan masakan.

Aku menatap ke dalam kulkasnya, kemudian melihat ada sekotak besar es krim. Wah, aku minta boleh enggak ya?

"Om, ada es krim satu kotak. Aku mau boleh nggak?" tanyaku.

"Ambil aja, habiskan."

Aku langsung semangat, dengan cepat aku ambil satu kotak es krim tiga rasa, strawberry, vanilla, dan cokelat itu. Kenapa Om Rio menyuruhku buat menghabiskan ini? Apa dia enggak suka es krim?

"Om suka es krim?" tanyaku.

Om Rio menggeleng. "Nggak, bikin gigi ngilu."

Aku refleks ketawa. "Wajar sih, Om udah tua, gigi jadi gampang sensitif."

Om Rio langsung melirikku tajam, aku berhenti tertawa. Oh, apa dia tersinggung dibilang tua? Padahal aku enggak salah loh.

"Kalau gitu, kenapa beli es krim ukuran sebesar ini?"

Aku mulai duduk sambil makan es krim. Sejenak, aku memejamkan mata waktu es krimnya lumer di mulutku. Hm ... ini enak banget!

"Dikasih."

I Want That Hot Man (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang