Hai bestiee, gue update lagi nih. Selamat membaca! Muah!😗✨
***
Usai menenangkan debar jantungku yang tiba-tiba menggila, aku mengekori Om Rio.
Om Rio mengajak aku cuci tangan dengan bersih lebih dulu, barulah kita makan bareng. Ternyata Om Rio beli makanan Korea, aku suka! Lebih tepatnya sih, semua jenis makanan yang cocok di lidahku, aku pasti suka.
Aku mulai makan bareng Om Rio. Melihat ada kimchi daun bawang, aku singkirkan itu jauh-jauh dari pandanganku, karena aku enggak suka daun bawang, baunya bahkan juga enggak suka.
Sayang sekali, di tteokbokkinya juga ada potongan daun bawang, mungkin buat topping. Tapi, aku enggak suka. Aku singkirkan juga satu per satu. Begitu juga di masakan lain yang ada potongan daun bawangnya.
"Nggak suka daun bawang?"
Aku menoleh, menatap Om Rio. Dia langsung peka, pemerhati yang baik.
"Nggak suka, Om."
Dan aku kaget karena setelah itu Om Rio bantu menyingkirkannya.
"Tapi sayuran suka kan?"
"Tergantung sayurannya sih, Om. Kalau sayur daun hijau kayak selada, bayam, kangkung, dan yang rasanya nggak aneh gitu, aku doyan."
Om Rio manggut-manggut. Mungkin dia mau menasihati aku seandainya enggak doyan makan sayur.
Om Rio enggak mengajak bicara lagi, dia fokus makan. Baguslah, aku juga enggak suka kalau lagi makan diajak ngomong.
Selesai makan berdua, aku bantu mencucikan peralatan makan dan Om Rio membersihkan sampah-sampahnya.
"Mau es krim?" tawar Om Rio tiba-tiba.
Om Rio buka kulkasnya. Aku mengintip, ternyata es krim yang sempat aku makan setengah wadah masih ada, tapi aku kaget karena ada juga es krim-es krim lain. Kok jadi banyak es krim?
"Makin banyak es krimnya. Dikasih lagi sama adiknya Om?" tebakku.
"Nggak, Om beli sendiri."
Om Rio memberikan ke aku satu kotak, aku langsung menerima dengan senang hati. Aku ambil sendok, bersiap buat makan. Tapi, sebelum itu, aku buka dulu tutupnya.
Eh, sebentar, aku kembali menutup kotak es krim. Aku pernah menonton suatu postingan, katanya cowok itu suka dikasih makan egonya. Okelah, aku mau coba praktik. Mumpung Om Rio lagi enggak memperhatikan aku.
"Om," panggilku.
Om Rio langsung menoleh. "Ya?"
"Bukain," kataku sambil menyodorkan sekotak es krim di tangan.
"Nggak bisa bukanya?"
"Enggak, hehe," cengirku, bohong banget.
Om Rio mendekat, dia mengelus pipiku dan mencubit ringan sambil tersenyum sebelum mengambil kotak es krim lalu membukanya.
"Wah, Om Rio keren. Langsung kebuka!"
Aku bertepuk tangan, memujinya. Padahal sih, membuka semacam itu aku juga tadi bisa.
Om Rio terkekeh, sekarang dia mengelus kepalaku.
"Makasih, Om."
Om Rio mengangguk sambil tersenyum. Tuh, kan, dia kelihatan senang dimintai tolong, mungkin aku harus belajar bermanja-manja mulai sekarang.
Aku mulai makan es krimnya sambil memperhatikan Om Rio.
"Katanya Om nggak suka es krim, eh ternyata nyetok."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want That Hot Man (On Going)
Romance"Kiss me, Om." Gara-gara sosok pria matang bernama Rio, Alyssa yang biasanya tak tertarik kepada pria, kini menjadi agresif, dan seolah sel-sel mesumnya baru aktif. Rio, sosok teman sekelas Mama Alyssa saat masa SMA. Berawal dari reuni yang Mama A...