Happy reading! Don't forget to vote and comment😘✨
***
"Ha-halo, Tante," sapaku.
Entahlah aku harus ngomong apa, yang penting sekarang bersikap ramah dulu sambil berharap aku enggak diusir, dimarahi, atau parahnya sampai ditampar disangka menggoda Om Rio. Eh, tapi benar sih, aku memang pernah menggoda Om Rio.
Adik Om Rio berjalan mendekat sama anak ceweknya. Aku diam gugup di tempat sambil meremas kedua telapak tangan yang mulai terasa dingin.
"Saya boleh masuk kan?"
Astaga, aku diam aja di tempat dan ini menghalangi adiknya Om Rio yang mau lewat. Sambil menahan gugup, aku bergeser menjauh dari pintu masuk.
"Si-silakan, Tante," jawabku.
Aku takut banget, sumpah! Ini aku bakal diapakan sama adiknya Om Rio?!
Tapi, waktu aku lihat adiknya Om Rio melempar senyum ramah dan enggak kelihatan marah sama sekali, aku jadi merasa lebih lega. Ah, tapi enggak seharusnya aku tenang, bisa jadi memang adiknya Om Rio bermuka ramah, tapi setelah itu aku kena marah.
"Siapa namamu, ya? Saya pernah dengar, tapi lupa, haha," tawa adiknya Om Rio.
"Uhm ... Alyssa, Tante. Bisa dipanggil Sasa."
"Oh, iya! Sasa!" kata adiknya Om Rio, menepuk tangannya karena akhirnya ingat namaku, mungkin. "Saya Jessica, adiknya Rio. Panggil aja Tante Jess."
Aku mengangguk-angguk sambil menyengir canggung. Aku sudah tahu kalau dia adiknya Om Rio.
"Nah, ini anak saya." Tante Jess menyuruh anaknya berkenalan denganku. "Ayo, Chiki, kenalan sama Kak Sasa."
Gadis kecil yang tampak mungil itu mendekatiku, dia mengulurkan tangan ke arahku. Aku menerimanya. Kami berjabat tangan sejenak karena setelah itu dia menjauh dariku dan kembali mendekati mamanya.
Namun, mata Chiki belum beralih dariku. Dia terus menatapku dengan terang-terangan, khas tatapan anak kecil. Dia juga melihat pakaianku melulu, mungkin mikir kenapa pendek sekali? Atau mungkin karena celana dalamku kelihatan? Astaga, aku enggak seharusnya menunjukkan ini di depan anak kecil. Aku jadi risi sekaligus malu juga.
Aku panik waktu Tante Jess juga memperhatikan bajuku. Aku sengaja sebetulnya pakai kaus Om Rio yang pendek ini tanpa pakai celana sebagai bawahannya, cuma celana dalam. Niatku mau menggoda Om Rio sekalian, tapi siapa sangka kalau adik dan keponakan Om Rio datang tiba-tiba?
Aku menarik-narik kaus Om Rio yang aku kenakan, bisa enggak sih kausnya bertambah panjang? Soalnya sekarang aku diperhatikan melulu.
"Bau harum apa ini?"
"Saya habis masak, Tante," jawabku.
"Wah, kamu bisa masak?"
"Baru belajar, hehe," cengirku.
Tante Jess mengajak anaknya ke dapur buat melihat hasil masakanku. Seketika aku panik lagi, soalnya dapur belum aku bereskan!
Bisa aku lihat Tante Jess mematung di tempat melihat kondisi dapur yang kayak kapal pecah.
"Uhm ... maaf, Tante. Ini belum saya beresin," kataku.
"Nggak apa-apa kok, santai aja," kata Tante Jess.
"Mama! Mau itu ..." tunjuk Chiki ke spaghetti carbonara buatanku.
"Tapi kakak nggak tahu itu enak atau enggak," ucapku ke Chiki.
"Kelihatannya enak ya. Chiki boleh minta?" tanya Tante Jess.
"Boleh, Tan."
Aku gugup banget waktu mereka mulai mencoba masakanku. Aku perhatikan Chiki yang mengunyahnya dengan tampang imut. Setelah itu, dia mengangkat jempolnya ke arahku. Lucu sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want That Hot Man (On Going)
Romance"Kiss me, Om." Gara-gara sosok pria matang bernama Rio, Alyssa yang biasanya tak tertarik kepada pria, kini menjadi agresif, dan seolah sel-sel mesumnya baru aktif. Rio, sosok teman sekelas Mama Alyssa saat masa SMA. Berawal dari reuni yang Mama A...