Kehadiran nya

2.3K 227 16
                                    

Haii author kembali!!

Abis balik dari betapa,nyari inspirasi nih🤭🙏

Jangan marah² yaa, bulan² ini emang lagi agak stress sama beberapa masalah RL jadi ngga fokus sama tulisan. Tapi hari ini ngehabisin waktu buat nulis, buat kalian❤️

***

Salma duduk tak jauh dari rony,suami nya itu masih dalam mode ngambek nya. Ntahlah mood rony belakangan ini seperti tengah bermain² dengan diri nya.

"Mas, masih ngambek ya?" Tanya salma pelan,namun tak mendapat jawaban dari sang empu.

Rony sejak tadi diam saja,sebenarnya ia tak benar² marah, tapi ia sedikit gengsi untuk sekedar minta maaf. Jujur saja gejolak dalam diri nya saat ini ialah ingin memeluk istri nya itu,apalagi sejak tadi ia merasa sedikit tak nyaman pada tangan,kepala dan perut nya. Ia sedikit merasakan gejolak ingin memuntakan seluruh isi perut nya,namun masih bisa ia tahan. Gengsi kalau misal nya harus bersikap lemah di depan salma.

"Mas.." salma menusuk² lengan kekar yang membelakangi nya itu. Salma tak suka kondisi seperti ini, kalau bisa suami nya itu terus²an cerewet saja.

"Mas...kamu beneran masih ma..." ucapan nya terhenti tatkala rony bangkit dari tidur nya,ia berlari ke arah kamar mandi, gejolak dalam diri nya sudah benar² sulit untuk di tahan lagi.

Huek!

"Mas,kamu gapapa?" Tanya salma sesaat setelah rony keluar dari kamar mandi.

"Gapapa sayang,aku aman kok" ia menjatuhkan kepala nya pada pundak sang istri,sungguh rasa mual,pusing serta sakit pada bagian tangan nya,benar² menyiksa nya.

"Yakin? Aku panggilin dokter,mau ya?" Tanya salma seraya tangan kanan nya ia gunakan untuk mengusap kepala sang suami.

Rony menggeleng sebagai jawaban ia benar2 tak apa,rasa mual nya kini cukup menghilang karena berada dalam pelukan salma.

"Mau tidur lagi?" Tanya salma dan di jawab anggukan oleh rony. Dengan kondisi kasur rumah sakit yang benar² seada nya,membuat kedua nya sedikit kesulitan,namun rony sejak tadi tak melepaskan salma sama sekali.

***

"Ka paul coba telpon ka rony deh,tanyain keadaan nya gimana? Sama ini, azzam ikut aku pulang,apa mau di anter kerumah sakit. Ayo cepet telpon" Ucap nabila pada paul yang tengah menghela nafas nya kasar,kenapa kekasih nya ini benar² cerewet. Ia mendial nomor itu,ketika telpon terangkat oleh sang empu baru lah ia bertanya.

Paul by phone..

"Ron,lu nggak ngangkat telpon gue sih,gimana kondisi lo?"

Pertanyaan nyaring dari arah sebrang membuat salma menjauhkan ponsel dari telinga nya,telinga nya terasa sedikit berdengung.

"Ka paul,ini aku salma"

"Eh,sorry sal,gua pikir si rony,btw rony gimana? Luka nya parah nggak?"

"Gapapa ka paul, aman kok dia abis minum obat tadi,sekarang lagi istirahat"

"Syukurlah kalau gitu,gua tutup dulu telpon nya"

"Eh sal,azzam gimana?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sepenuh hati tanpa tapiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang