butuh waktu.

2.6K 237 13
                                    

Howla guys,salron balik lagi. Happy reading yaw!!.

    Dingin nya suasana malam terasa seperti menusuk ke dalam tulang,salma duduk sendiri di taman belakang rumah nya,taman ini adalah tempat terbaik nya untuk meluapkan semua masalah.

Kemarin malam ia sempat bersitatap muka dengan rony,hanya sebentar dan kata² yang paling ter ngiang dalam ingatan nya adalah kata maaf.

"Maaf sal, mungkin maaf aku juga nggak bakalan bisa kembaliin semua nya,tapi aku benar2 mau belajar buat memperbaiki semua nya, dan kalau kamu rasa semua nya masih kurang aku minta maaf,kamu boleh lebih marah daripada ini." Rony berjalan gontai ke arah kamar nya. Salma pandangi punggung yang mulai menjauh itu.

Mata nya berkabut,setetes air mata turun dari wajah nya. Ia merindukan suami nya itu, sungguh.

"Aku butuh waktu."

Seperti pagi pada umum nya salma menyiapkan makanan. Sarapan sederhana saja. Rony menuruni anak tangga satu persatu. Menatap jauh melirik ke arah meja makan,disana ada salma tengah sibuk menata makanan.

"Biar aku bantu." Ucap nya seraya meraih gelas yang ada di tangan salma,dan salma hanya menurut saja,tak mau mendebati nya terlalu panjang.

"O yaa,azzam belum bangun?" Tanya nya pada salma,yang di balas gelengan oleh salma.

Rony mengangguk mengerti.

"Kamu nggak makan?" Tanya nya sesaat setelah salma menyiapkan sarapan nya.

"Nanti aja." Balas salma dingin.

"Ntar sakit lagi sal,mending makan dulu bentar, mumpung azzam masih tidur juga kan" ucap nya seraya meraih tangan salma.

"Apa sih ron? Nggak usah sok perduli." Tekan nya lalu berlalu pergi ke arah taman. Melarikan diri lagi.

"Waktu ya sal?" Batin nya bersuara. Dengan tak minat ia menikmati makanan nya. Setelah menyelesaikan makan nya,ia beranjak dari tempat makan dan mencuci piring bekas makan nya sendiri.

Lalu langkah nya ia bawa ke arah taman belakang,dengan hati yang bergemuruh ia tatatap punggung itu. Ia ingin sekali memeluk perempuan itu,namun apa daya perempuan itu masih marah pada nya.

"Aku berangkat yaa!" Gumam nya pelan,lalu membawa kaki nya ke arah luar rumah.

••••••

Ia menepikan mobil nya pada sebuah pemakaman umum. Dengan serta membawa bunga tabur serta air, ia rindu kesana dan sudah lama ia tak menemui makam itu.

Makam yang sudah sedikit usang,karena tak pernah ada yang datang kesini selain diri nya,sosok ini selalu ada untuknya,sesibuk apapun beliau,pasti akan menyempatkan waktu untuk sekedar bermain dengan rony kecil,saat detik² terakhir sosok ini menghembuskan nafas terakhir nya, mereka banyak membuat memori bersama.

Rony bersimpuh pada makam yang di kelilingi oleh keramik di seluruh sisi nya. Tangan nya terulur membersihkan makam itu. Mata nya memanas satu bulir air mata meluncur bebas dari kedua mata nya. Ia memeluk makam itu sama persis seperti dulu ia memeluk sosok ini terakhir kali.

Rony bersihkan rumput2 liat yang ada di atas makam itu, bibir nya bergetar,hati nya bergemuruh. Ia rindu.
Ia terkekeh miris,mengingat semua yang terjadi pada hidup nya belakangan ini.

"Mungkin ini karma ku,karena telah menyiakan wanita sebaik dia."batin nya bersuara.

Setelah makam itu bersih ia taburkan bunga pada atas makam itu,dan terakhir menyiram nya dengan air. Setelah selesai dengan semua nya,ia usap makam tersebut. Dan lagi, air mata itu lolos tanpa ia tahan.

Sepenuh hati tanpa tapiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang