Dia,azzam.

2.4K 116 2
                                    

Hai aku balik lagi nih,selamat membaca guys❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

...............

"

Papaa?" Beo rony binggung,bagaimana tidak anak kecil itu menyebut diri nya sebagai ayah nya.

"Papaaa" dengan riang nya azzam memeluk rony dari samping,tak benar² memeluk karena tubuh nya yang kecil serta rony yang tengah duduk di kursi membuat ia sedikit kesulitan.

"Eh"

Tak lama rony mengangkat azzam ke dalam pangkuan nya,anak itu benar tidak bisa menyembunyikan wajah bahagia nya,setelah di angkat dengan cepat iya mengalungkan tangan mungil nya ke leher rony. Sementara yang di peluk hanya diam tak membalas,binggung harus bersikap seperti apa,rony memang cukup dekat dengan anak² namun kali ini berbeda,banyak pertanyaan yang hadir dalam benak nya.

"Papa azam kangen papa" ujar nya dengan suara yang teredam dalam pelukan rony.

Melihat wajah rony yang seperti nya terkejut dan bahkan seperti tidak menerima kehadiran azzam,salma mengambil alih.

"Azzam,sini yuk sama mama"ujar nya pelan,ia mencoba merayu sang putra agar mau turun dari pangkuan suami nya itu,namun nihil azzam sulit untuk di rayu. Kali ini

"No..no..no,mama azam mau sama papa,mau di peluk papa aja" ia sedikit memberontak tak mau di turunkan.

Rony menghela nafas pelan"Oke oke sama pa..papa" ia binggung tatkala harus menyebutkan diri nya sebagai papa.

Senyuman terbit di bibir salma,bahkan ia sedikit merasa haru,bagaimana tidak setelah sekian lama akhirnya azzam bisa merasakan pelukan seorang ayah.meskipun bukan kandung

"Abba seneng liat nya,nanti kita ngobrol² ya ron di belakang" handika melihat raut wajah rony yang penuh tanya tentang anak ini.

"Iya ba" tangan nya mengelus punggung kecil milik azzam. Anak itu diam bahkan ia tak memberontak sama sekali,biasanya azzam akan kurang nyaman ketika bertemu dengan orang baru.

Setelah puas bermain dengan papa nya ini,kini ia tertidur dengan pulas dikamar azizah-(umma salma).

Di sisi berbeda rony tengah duduk di ruang tamu bersama mertua nya,mereka hanya berbincang santai membicarakan bagaimana perkembangan perusahaan rony.

"Emm ba rony boleh nanya?" Rony binggung harus memulai darimana,namun pertanyaan demi pertanyaan di dalam benak nya terus ada.

"Tentang azzam" tebak handika.

Rony mengangguk mengiyakan "iya ba,azzam itu anak siapa yaa??"

"Azzam itu adalah anak yang abba temukan di depan pesantren,abba ngga tau orang tua mana yang tega membuang anaknya!"

Flashback.

Hujan badai tengah menerjang saat ini,bahkan hujan ini seakan tak ingin berhenti,abba meniup² kecil tangan kiana,ya putri nya ini,mereka saat ini tengah berteduh di depan ruko kosong,ayah dan anak ini ingin kembali ke pesantren setelah tadi keluar sebentar membeli beberapa perlengkapan ujian salma,ujian akhir semester nya di kelas 2 sma.

"Ba kita terobos aja yaa,kiana yakin kok ngga bakalan sakit" ujar nya menyarankan

"Gak usah,paling sebentar lagi berhenti,kita tunggu aja ya nak"

"Tapi ba..." ucapan nya terpotong

"Kamu bawa peralatan sekolah,nanti buku² dan cat air nya basah,tunggu sebentar aja nak"

Sepenuh hati tanpa tapiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang