dingin

2.5K 215 21
                                    

Gimana kabar kalian geng?baik?semoga yaa❤️‍🔥

Yaudahlah yuk mari baca sama²,jangan lupa vote dan komen,yaa!!makasih💓

..............................

"Terima kasih pak,senang bekerja sama dengan anda,saya permisi"

Rony mengangguk. "Sama² pak" ia balas menjabat tangan clien nya itu.

"Lo lagi ada masalah?" Paul mendekati rony sesaat setelah clien nya itu pergi meninggalkan ruang metting.

"Nggak!" Jawab rony skena nya.

"Ron, ron. Kita berapa lama sih temenan, lo tu keliatan banget lagi ada masalah" ujar paul seraya merapikan berkas² untuk metting sebelumnya.

"Ntahlah ul, gua emang lagi ada masalah, tapi lo nggak perlu tahu lah kenapanya" rony menghela nafasnya,lalu melenggang pergi dengan tangan yang ia masukkan ke kedua saku celana nya.

Paul menganggkat bahu nya,tak mengerti dengan sikap sahabat nya itu,punya masalah tapi di pendam sendirian.

"Eh! Ronn!!" Ia berlari keluar dari ruang metting,dan mengejar rony.

"Ron, lu buru² amat dah" ujarnya seraya menepuk pundak sahabat nya itu agar berjalan beriringan.

Ia mengambil nafas dalam, sebelum. "Ron,gua pinjem azzam dong ntar malam." Membuat langkah rony terhenti. Dan menolehkan kepalanya pada paul.

"Emang anak gue barang!"

"Ya maksud gue tuh,ya pinjem bentar aja" paul memohon dengan mengatupkan kedua tangan nya.

"Nggak!" Tolak rony. Ia menekan tombol lift,lantai 12 yakni ruangan nya.

"Yah ron,gua tu mau ngajakin nabila jalan,terus biar ngga berdua ya ngajak azzam" pinta nya lagi

"Nggak perduli gue ul,anak gue ya anak gue,nggak usah lo pinjem²,bikin sendiri!" ujarnya dengan penuh penekanan. Setelah pintu lift terbuka,ia melenggang pergi ke ruangan nya. Meninggalkan paul dengan pikiran nya.

"Bikin sendiri?" Paul mengerjapkan mata nya,mencoba untuk memahami.

"Emang nya azzam produksian dia gitu?" Alis nya sedikit berkerut,masih memikirkan kata² rony,lalu ia menggeleng tak membenarkan ucapan rony, separuh,ia berdecak. "Ck,aneh"

••••••••••••••

"Mba,azzam tidur?" Tanya salma,ia memang habis dari luar tadi,menenangkan pikiran sebentar,kepala nya terlalu berisik ia takut azzam akan kena dengan semua masalah yang ia hadapi.

"Iya neng tidur." Mba eka meletakan botol susu pada meja makan, dan menarik satu kursi untuk ia duduki. "Neng udah baik² aja?" Tanya mba eka.

Salma sedikit tertawa. "Aku baik² aja mba,ngga kenapa². Tadi emang agak pusing dikit,tapi sekarang aman"

Tatapan kagum serta tatapan kesedihan menjadi satu di benak mba eka,bagaimana pun ia adalah seorang ibu,memiliki seorang anak perempuan se usia salma dan melihat perjuangan salma,ia sering sekali terenyuh.

"Mba mau pulang ya neng,udah lumayan sore juga" ujar mba eka. Salma balas tersenyum lalu mengunci pintu,karena rony pasti akan kembali pada malam hari jadi ia harus mengunci semua pintu dan jendela secara rapat.

Pukul 7 malam terdengar deru suara mobil masuk garasi,membuat seluruh kesadaran salma terkumpul. Ia mengintip dari celah jendela. Siapa yang datang,pikirnya.

Ting tong!

Salma keluar kamar,ia masih cukup rapih karena belum mengganti pakaian nya dengan pakaian tidur. Ia membuka perlahan pintu,itu suami nya.

Sepenuh hati tanpa tapiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang