This story contains adult content, please be a wise reader and enjoy it!
Suasana pesta di hari itu jauh lebih ramai dari biasanya. Orang-orang tengah asik menikmati musik dan saling berebut mendekat ke arah panggung. Mereka tak henti-hentinya memanggil sebuah nama. Nama dari seorang perempuan cantik yang juga asik menikmati musik di samping seorang Disc Jockey.
Terhitung 3 jam sudah perempuan itu di sana, jam yang menunjukkan pukul 1 dini hari menjadi pertanda selesainya acara. Sang perempuan yang menjadi bintang acara tersebutㅡJaneviveㅡpun segera menepi. Ia tak langsung pergi, melainkan berbincang bersama beberapa relasi yang ia kenal di acara tersebut. Beberapa dari mereka menawarkan kerjasama, beberapa yang lainnya hanya berbincang sekedarnya seperti teman yang sudah lama tidak saling bertemu.
Selesai ia berbincang, Jane melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu. Tentunya dikawal oleh beberapa pria yang membantunya menerobos keramaian. Flash kamera dari para jurnalis mengiringi setiap langkah perempuan itu, disertai beberapa orang yang memanggil namanya untuk sekedar meminta tanda tangan. Kehidupan seorang bintang yang ia jalani selama 5 tahun membuat ia terbiasa dengan kericuhan ini.
Jane terus melangkah sambil melambaikan tangannya ke kerumunan orang-orang itu tanpa sedikitpun menurunkan senyuman manisnya. Ia masih terus menyapa orang-orang itu walaupun energinya sudah berada di batas terakhir. Ia bisa bernafas lega setelah masuk ke sebuah mobil mewah berwarna hitam yang menunggunya. Jane menurunkan sedikit kaca mobilnya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang menunggunya di luar sana.
Seiring dengan mobil yang bergerak menjauh dari keramaian, ia kembali menutup kaca mobil dan bersandar lemas di kursi belakang. Satu tangannya melepas heels merah yang melekat di kaki jenjangnya. Ia melempar asal sepasang alas kaki itu, dan memejamkan mata.
"Apa kita punya agenda lain esok hari?" tanya Jane kepada seorang perempuan yang duduk di kursi depan.
"Kita punya jadwal pemotretan di malam hari, kau bisa beristirahat seharian," balas sang lawan bicara.
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen, supaya author lebih semangat updatenya! See you~
KAMU SEDANG MEMBACA
WINESOUL: JANEASTON
Romance"Kau yakin tidak mau mencoba wine ini?" tanya Easton. Wajahnya semakin mendekat ke wajah, sampai-sampai Jane bisa merasakan hangatnya hembusan nafas pria itu beserta aroma wine yang menguar. Easton menurunkan tatapannya ke arah bibir ranum milik Jan...