Double Update yaw!!
This story contains adult content; please be a wise reader and enjoy it!
Janevive keluar dari kamar mandi dengan sebuah handuk melilit di tubuhnya, diikuti oleh Easton dengan keadaan yang sama. Jane sedikit berlari ke arah gaun yang tergeletak sembarangan di samping kasurnya. Ia memeriksa setiap detail gaun itu karena takut gerakan agresif Easton tadi malam merusak properti yang dipinjamkan padanya.
Jane bernafas lega setelah tahu tidak ada kerusakan di gaun itu. Tiba-tiba saja, sebuah handuk jatuh di atas rambutnya. Rupanya, Easton sudah berdiri di depan Jane dan berusaha mengeringkan rambut perempuan itu. "Apa aku merusaknya?" tanya Easton.
Jane menggeleng, ia menatap wajah pria itu sejenak sebelum berdiri untuk mencari ponselnya. Ketika dia sudah mendapatkan benda itu, ia mendapati banyak panggilan dan pesan dari Chloe. Ia sama sekali tidak tahu bahwa Chloe menghubunginya sebanyak itu tadi malam. Dengan segera, Jane menyambungkan panggilan ke perempuan itu.
"Kau ini kemana saja? Semalam kau mabuk lagi?" tanya Chloe di ujung sana sejenak setelah panggilannya tersambung.
"Aku sangat lelah semalam."
"Oh kau terlalu lelah sampai kehilangan suaramu?" mendapati ucapan Chloe itu, Jane melirik ke arah oknum yang membuat suara Jane habis sekaligus pria brengsek yang sudah berani menjamah tubuh Jane padahal mereka baru saja saling mengenal. Bahkan keduanya tidak terikat hubungan apapun.
"Kau tahu? Mereka memindahkan hotelku dan sama sekali tidak mengantarkanku ke hotel baru," jawab Jane dengan mengalihkan topik. Sambil memegang ponsel di telinganya, ia sibuk membuka koper mencari baju yang akan ia kenakan hari ini.
"Benarkah? Oh, dasar manusia-manusia gila," Chloe juga ikut kesal. "Aku akan melakukan komplain ke Tuan Luke dan sebenarnya aku punya masalah."
"Aku tidak bisa menjemputmu sekarang. Pihak agensi memanggilku ke Nevada sekarang juga, tapi aku akan meminta Tuan Oliver untuk menjemputmu."
"Oh, begitu rupanya. Tidak masalah, aku akan menghubungi Tuan Oliver sendiri."
"Baiklah, aku harus segera berangkat lagi. Sampai jumpa," Chloe terdengar terburu-buru dan mematikan panggilannya secara sepihak.
"Kau mau sarapan apa?" tanya Easton setelah panggilan benar-benar mati. "I mean, what do you want for brunch?" ia mengoreksi kalimatnya beberapa detik kemudian setelah sadar mereka baru bangun saat jam makan siang.
"Terserah," ia melirik ke arah Easton yang rupanya sudah memakai celana tapi masih bertelanjang dada.
"Kau mau menu yang sama denganku?" tanya Easton sambil membolak-balik buku menu.
"Boleh."
Saat Easton masih sibuk memesan makanan di telfon, Jane menyegerakan diri untuk memakai pakaiannya. Ia mengenakan sebuah baju dengan turtleneck dan sebuah rok pendek. Kemudian ia duduk di meja rias dan mulai mengeringkan rambutnya. Easton berjalan ke arah Jane dan menundukkan wajahnya supaya sejajar dengan Jane.
"Kurasa hari ini tidak terlalu dingin," ia membuka kerah baju Jane dengan senyum miringnya.
"Benar. Tapi tadi malam seorang pria dengan tidak sopannya membuat banyak bekas merah di leherku, aku tidak mungkin memperlihatkan bekas itu," Jane membalas juga dengan senyum miringnya. Ia menatap pria itu dari pantulan di cermin.
Easton membalas dengan senyuman, ia meraih dagu Jane dan kembali memagut bibir ranum itu. Namun, Jane sedikit merintih karena bibirnya terasa perih. Segera saja Easton sedikit membuka bibir bawah perempuan itu dan menemukan sedikit luka di sana. "Oh, maafkan aku," ia terdengar menyesal karena tahu luka itu adalah ulahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WINESOUL: JANEASTON
Romance"Kau yakin tidak mau mencoba wine ini?" tanya Easton. Wajahnya semakin mendekat ke wajah, sampai-sampai Jane bisa merasakan hangatnya hembusan nafas pria itu beserta aroma wine yang menguar. Easton menurunkan tatapannya ke arah bibir ranum milik Jan...