·˚ ༘₊· ͟͟͞͞꒰➳ Ninth.

700 122 2
                                    

╔═══════ ೋღ NOIR ღೋ ═══════╗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

╔═══════ ೋღ NOIR ღೋ ═══════╗

Daerah Paleto merupakan tempat di mana salah satu sudut kotanya menjadi sebuah pangkalan bus yang biasanya beroperasi pada jam malam, daerah kota kecil di sana cukup ramai oleh penghuninya. Namun, tempat itu juga rawan terjadi pembegalan dan aksi kriminal lainnya. Maka dari itu, Briella cukup merasa gelisah karena ia tidak mungkin akan menginap di tempat itu, kalau pun harus memesan taksi, rasanya itu tidak mungkin. Apalagi dengan fakta jika hampir semua sopir taksi menolak pesanan yang berkaitan dengan melewati daerah Paleto atau bahkan tol kiri jika sudah melewati pukul 7 malam.

Sempat berhenti sejenak di pom bensin untuk mengisi bahan bakar, [Name] akhirnya kini sudah sampai di daerah tol kiri. Matanya sempat melirik ke arah sebuah mansion besar yang selalu menarik perhatiannya ketika ia melewati daerah itu, tetapi dia hanya akan terus melanjutkan perjalanannya, daripada ia harus bertemu dengan maut jika terlalu lama di dekat situ.

"Aduh, gelap banget. Padahal udah dikasih lampu jalan, cok." Pikirannya selagi melewati lorong yang kemudian ia keluar ke daerah hutan, jalanan yang sepi sedikit membuat bulu kuduknya berdiri. Tetapi bukan [Name] jika tidak tancap gas terus, walau pun begitu, ia masih mengendarai mobilnya dalam standar kecepatan normal.

Gadis itu sempat membuka peta di ponselnya, kemudian menyimpan kembali benda pipih itu di saku jaketnya. Tak lama setelahnya, gemerlap cahaya mulai terlihat, menandakan sebentar lagi ia akan sampai di tujuan.

"Lama, jing." Ujar Briella yang mendapati mobil [Name] dan membuka pintunya saat mobil itu berhenti di depannya.

[Name] dengan sinis memandang Briella yang lebih tua 1 tahun darinya. "Bacot, su. Udah gua jemput, kuntul."

"Iya, deh."

"Tolol banget, emang." Ujar [Name] saat Briella sudah masuk ke dalam mobilnya, si surai blonde itu dengan santai memasang seatbeltnya.

"Serah gua, dih." Balas Briella.

"Lo ngerepotin orang tengah malem ya, babi."

"Sejuta, pulang yok."

"Dua juta, deal."

"Anjing." Umpat Briella ke arah [Name] sambil memukul lengan si gadis, [Name] hanya mengendikkan bahunya selagi ia mengendarai mobilnya untuk berbalik arah di tepi jalan. Dengan perlahan gadis berusia 19 tahun itu memutar arah mobilnya, sementara Briella sepertinya sudah lebih kalem dari sebelumnya.

BRAK

VROOOM

"KONTOL ASU!"

Siapa yang mengumpat, [Name] tentunya. Sebuah mobil yang entah dari mana tiba-tiba lewat dan menabrak bagian bumper depan mobilnya dengan sengaja hingga mobil bagian depannya ringsek parah. Dengan kemudi mobil yang ada di sebelah kanan, membuat [Name] sedikit terluka.

"Heh, lo gak apa-apa?!"

"Aman, aman. Emosi dikit, gua incer juga tuh mobil Lambo, anjing."

Briella memandang khawatir ke arah [Name], ia melepaskan seatbeltnya dan mengecek keadaan [Name]. Tampak lengan kanan gadis itu tergores agak parah, apalagi jaket yang ia pakai sampai sobek dan menampilkan kulit [Name] yang tergores dan mengeluarkan darah. Sementara bagian kaki [Name] agak terhimpit karena bagian mobil depan ada yang penyok dan menimpa kakinya.

"Permisi, mbak―[Name]?! Lho?! Kamu gak apa-apa?"

Briella dan [Name] kompak menoleh, karena kaca bagian sopir sedikit pecah, dari luar bisa tampak siapa yang berada di dalam mobil. Di samping saja, sebuah mobil polisi datang melipir di dekat mereka, sementara satu lagi baru saja lewat dan sepertinya mengejar mobil yang sebelumnya menabrak mobil [Name].

[Name] melambaikan tangan kirinya, "Awo, Pak Agil, Pak Ai. Kami yang jadi korban mobil tadi, bapak. Hiksrot." Ujarnya, kedua polisi bernama Kawamura Agil dan Airuma Kohito itu kemudian berbicara sesuatu di radio mereka, lalu keduanya turun dari mobil dan membantu [Name] dan Briella keluar dari mobil yang sudah ringsek parah bagian depannya, masih beruntung mobil itu tidak meledak.

"Panggilin ambulan dong, pak." Pinta Briella.

"Udah neng, aman." Balas Airuma.

Sementara itu..

Rion yang baru saja pulang dari Kota IConic karena masalah pekerjaannya hampir tertabrak sebuah mobil Lamborghini berwarna hitam yang hampir tidak terlihat sama sekali karena tidak menyalakan lampu. Lalu di belakang mobil itu tampaklah Makomi dan Marcel yang satu mobil untuk mengejar mobil ugal-ugalan tersebut.

DUAR

Rion sontak terkejut mendengar sebuah suara ledakan dari arah kota kecil yang berada di Paleto, tak jauh dari tempatnya saat ia hampir tertabrak. Tentu saja, pria itu segera menancap gas dan menaikkan kecepatan mobil menuju ke tempat yang kemungkinan adalah sumber ledakan.

Mobil Toyota Supra berwarna dark violet itu datang ke dekat mobil polisi yang berada di dekat sana, tampak api menjalar keluar dari sebuah mobil hitam yang bagian depannya sudah ringsek parah. Matanya menelisik ke sekitaran sana, seketika pupil matanya melebar ketika melihat satu sosok perempuan yang lengan kanannya terluka, wajahnya begitu familiar bagi Rion.

Benar saja, itu adalah [Name].

╚═══════ ೋღ FAMILIA ღೋ ═══════╝

Omagauwrr, saya memikirkan alur yang begitu kompleks dari cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Omagauwrr, saya memikirkan alur yang begitu kompleks dari cerita ini. Kalau saya tidak up, maka itu kendala ide dan internet, selain itu author akan berusaha up tiap hari, bye~

ᴛʜᴇ ɴᴏɪʀ ꜰᴀᴍɪʟɪᴀ : "ᴏᴜʀ ꜱᴀᴛᴜʀɴ." [ʜᴀʀᴇᴍ × ꜰᴇᴍ!ʀᴇᴀᴅᴇʀ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang