·˚ ༘₊· ͟͟͞͞꒰➳ The Fourth.

996 145 1
                                    

╔═══════ ೋღ NOIR ღೋ ═══════╗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

╔═══════ ೋღ NOIR ღೋ ═══════╗

Malam yang tenang di sebuah mansion besar yang di dominasi warna hitam dan putih, keadaannya cukup ramai kala mereka berkumpul bersama di sebuah ruangan besar yang dapat menampung keseluruhan penghuni bangunan itu.

"Pih, Souta sama Krow udah observasi ke tempatnya. Minggu depan aku sama Mia udah bisa masuk ke sana." Souta Chan, the youngest boy dengan surai biru itu melapor kepada sang kepala keluarga.

Rion mengangguk kala mendengarnya, kini giliran seorang perempuan juga ikut membuka suara. "Papi, papi. Tadi kita sempet jalan-jalan di daerah perumahan yang agak jauh dari kota, kita sempet liat kalo [Name] masuk ke salah satu rumah di sana. Kayaknya itu rumahnya, deh." Ujar the white dragon, Aenon Lynn sembari menunjukkan sebuah gambar yang ia ambil.

Setelah perbincangan dan makan malam bersama, para laki-laki kini duduk bersantai di halaman belakang mansion yang menghadap langsung ke arah pantai. Laut Barat Tokyo, setidaknya mereka masih dapat melihat sedikit bagian dari Kota Kala yang berada di Barat Tokyo, beberapa bangunan besar dan tinggi sedikit terlihat dari cahaya yang dihasilkan.

"Gua sama Key dapet kontaknya," celetuk Krow secara tiba-tiba seraya pria bersurai abu itu menghisap rokoknya, segera saja anggota keluarga yang lain segera menoleh ke arahnya, tatapan mereka seolah meminta penjelasan bagaimana Krow dan Key bisa mendapatkan kontak gadis itu. "Gua tadi gak sengaja hampir nabrak dia―"

"The hell?!" All of them, except for Krow and Souta―of course.

"Dengerin dulu, anying!"

Flashback.

"Padahal Souta mau ketemu lagi sama [Name], malah disuruh pergi gini. Harusnya si Mia ikut juga, anjeng." Gerutu Souta sambil bermain ponselnya, ia duduk di samping kursi kemudi dengan Krow sebagai pengendara, sementara Key dan Aenon duduk di kursi belakang.

Dengan mengendarai mobil four sitter milik Key, mereka yang sehabis pulang dari sebuah universitas swasta di kota itu untuk mendaftarkan Mia dan Souta ke jurusan yang sama dengan [Name], menyempatkan diri untuk berkeliling sejenak ke daerah perumahan yang lumayan sepi dan agak jauh dari kota.

Krow menghela napas kesal, "Udah, lo diem aja. Kita jalan-jalan dulu, refreshing bentar." Diam-diam, dirinya juga kesal. Tapi mau bagaimana lagi? Dia sedari tadi sibuk menyetir dan belum sempat membuka ponselnya, mana sempat ia melihat foto [Name] yang akan begitu menarik perhatiannya―mang eak?

"Anying, kaki gua nginjek apa, sih? Kek ada yang ngeganjel, bangke." Ia pun menurunkan kecepatan mobilnya, namun tidak sepenuhnya benar-benar lambat atau bahkan menghentikan lajunya. Dengan perlahan, tangan kanannya masih memegang setir mobil, sementara tangan kirinya meraih sepatu kirinya dan mencoba memeriksa bagian bawah sepatunya.

Tapi tiba-tiba, "Krow, kocak! Di depan ada orang itu!" Suara Souta membuat Krow sempat terkejut. Si surai abu segera mendongakkan kepalanya dan jidatnya sempat terbentur setir mobilnya sendiri, tetapi ia sama sekali tidak peduli. Ia segera menjaga keseimbangan mobilnya agar menghindari dari menabrak seorang gadis yang memakai earphone dan keluar secara tiba-tiba dari sebuah gang kecil.

"Anying, Krow!" Aenon berdecak kesal, Krow yang berbelok secara tiba-tiba tentu membuat kepalanya membentur kaca mobil. Key yang berada di samping Aenon pun sempat kehilangan keseimbangan, "Weh, weh! Kalem, Krow!" Ujarnya yang sedikit menyesal karena agak nyusruk karena lupa memakai seatbelt. "Mau kalem gimana, cok?! Hampir nabrak anak orang nih kita!" Souta meletakkannya di dada, masih sedikit shock.

Setelah Krow menghentikan mobilnya, ia segera keluar dari kendaraan beroda empat itu dan menghampiri si gadis, tentu saja hal tersebut membuat ketiga penumpang lain merasa bingung dan heran dibuatnya. Sejak kapan seorang Krow Boloni yang tsundere dan mudah tersulut emosi itu memasang wajah khawatir? Biasanya ia akan menggerutu atau berteriak kesal jika orang yang hampir ia tabrak itu adalah seorang laki-laki.

Saat ketiganya menoleh ke belakang, mengintip lewat jendela belakang mobil. Barulah mereka sadar, jika hampir mereka tabrak adalah [Name]. Mereka sudah tau karena mereka sudah sempat melihat foto [Name] dari Mako, tapi Krow? Entahlah, mungkin insting?

"Maaf, kak! Maaf!" [Name] dengan panik melepas earphonenya dan menyimpannya di tasnya. Ia menatap ke arah Krow yang keningnya tampak agak merah.

Si pemuda pun menggelengkan kepalanya sambil memperhatikan gadis di depannya, instingnya dengan kuat mengatakan jika gadis itu benar adalah [Name], membuatnya pikirannya kini agak terdistraksi akibat penampilan [Name] yang agak berbeda sejak terakhir kali. "Gak, gua yang harusnya minta maaf. Lo gak apa-apa? Ada yang terluka, gak? Gak kesenggol, kan?"

"Aku gak apa-apa, kak. Maaf tadi aku gak fokus ke jalanan, maaf bikin jidat kakak jadi merah gitu!"

Krow sempat menyentuh keningnya sendiri, "Udah, gua gak apa-apa. Beneran, deh."

Aenon yang dari dalam mobil terkekeh pelan, "Eh, sumpah. Kocak banget, si Krow. Ngomongnya lembut banget jadi aneh gua yang dengernya."

Krow dan [Name] masih terus mengobrol, ketiganya pun ikut keluar dari mobil dan bergabung bersama mereka. Mereka saling berkenalan satu sama lain, hingga akhirnya Krow dan Key pun meminta nomor gadis itu untuk berkomunikasi satu sama lain.

Flashback end.

Para laki-laki yang mendengarkannya pun terdiam sejenak, memproses bagaimana kejadian itu terjadi. "Hanying, untung gak ketabrak beneran. Berabe nanti jadinya." Ujar Riji, ia menghela napas panjang sembari kembali duduk di dekat Rion.

"Oh, ya udah. Minta nomornya, Krow." Pinta Jaki sambil mengeluarkan ponselnya.

Krow seketika menatap sinis ke arah Jaki, "Enak aja, effort sendiri sana. Lagian emang dia gak curiga kalo tiba-tiba banyak orang asing punya nomor dia?" Tanyanya yang membuat Jaki kini cemberut kesal.

"Gak apa-apa, gua baru dapat chat dari atas. Katanya besok kita udah boleh membaur sama nyoba deket lagi sama dia. But, satu yang harus kalian inget. Jangan bertindak bodoh, ceroboh apalagi sampai bikin heboh. Paham kalian?" Rion berujar, seketika para jantan lain yang ada di sana pun mengangguk setuju dengan si surai ungu.

╚═══════ ೋღ FAMILIA ღೋ ═══════╝

╚═══════ ೋღ FAMILIA ღೋ ═══════╝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᴛʜᴇ ɴᴏɪʀ ꜰᴀᴍɪʟɪᴀ : "ᴏᴜʀ ꜱᴀᴛᴜʀɴ." [ʜᴀʀᴇᴍ × ꜰᴇᴍ!ʀᴇᴀᴅᴇʀ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang