(1) Selir?! (Flora)

298 25 3
                                    

[REQ]

Author pas dapet req ini agak bingung terus mikirin konsep nya apa, akhirnya kepikiran ini.

Semoga suka ya!

Hehe...

*-*

Flora kini tengah berlatih dengan member yang akan tampil pada setlist Aturan Anti Cinta.

Dan setelah selesai mereka diberikan nasi kotak, ada yang dibawa nya pulang, ada juga yang langsung memakan nya di tempat.

"Flo, lu besok kosong gak?" tanya Lulu.

Flora menoleh, menelan nasi nya.

"kosong, ada emang nya Lu?"

"mampir ke PIK yuk, ada toko es krim baru disana, katanya enak terus harga nya gak mahal banget"

"ayo, siang aja ya, jam 11 an"

Lulu mengangguk sembari mengangkat jempol nya.

"gua gak di ajak nih?" celetuk Adel.

Kemudian ia duduk di sebelah Flora.

"tanya Lulu, dia yang ngajak" jawab Flora.

Adel menoleh pada Lulu, gadis penyanyi itu menatap nya tak suka.

"kayak nya engga dulu, mungkin next"

Flora mengangguk, tak menyadari situasi.

Hari semakin larut, teater sudah sangat sepi, sebelum pulang, Flora harus pergi ke toilet.

Ia membuka pintu nya dan selanjutnya membuat gadis itu sangat terkejut.

"anjir, kok langsung beda alam gini, isekai kah?"

Flora terlena dengan keindahan alam yang ada di balik pintu itu dan mulai masuk semakin dalam.

Hingga ia tersadar dan segera kembali namun begitu ia membuka pintu nya.

Pintu itu hanyalah pintu biasa.

Flora mengerang frustasi, ia mengacak rambut nya hingga seorang wanita memanggil gadis itu.

"Nona Flora?"

Flora berbalik, menatap terkejut.

'kok dia tau nama gua?'

"lu siapa? kok tau nama gua" tanya Flora, dahinya mengerut.

"saya? tentu saja pelayan anda Nona, apakah Anda baik-baik saja?"

Gadis itu menatap dengan sidik, wajah si pelayan tidak terlihat, terhalang dengan sesuatu seperti cadar.

"bentar, lu tunggu sini"

Flora sedikit menjauh dari wanita yang mengaku sebagai pelayan nya.

Gadis itu kemudian langsung berlari ketika sudah sedikit menjauh dari si wanita.

Ia terus berlari hingga masuk ke sebuah pusat perbelanjaan yang masih menggunakan transaksi pembayaran barter.

Flora mengernyitkan dahinya, baru menyadari bahwa pakaian nya tidak jauh berbeda dengan penduduk sekitar.

Sampai seseorang menghampiri nya.

"Selamat pagi Nona, saya merasa terhomat dengan kedatangan Nona ke desa kecil kami"

Semua orang mendadak menepi dan menunduk, memberikan hormat.

Flora terpaku, Ia semakin bingung.

Hingga wanita yang tadi ditinggalkan Flora datang dengan tergesa.

KAPAL?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang