Tetangga (AsMa)

162 19 4
                                    

[REQ]

*-*

Hari yang melelahkan bagi Marsha, hari ini di resto nya memiliki banyak sekali pelanggan, terlebih lagi satu pelanggan bisa memesan dua menu.

Ia membuka pintu apartemen nya kemudian melepas sepatu sneakers lalu segera menghempaskan diri ke sofa ruang tengah.

Menghela nafas, berusaha menghempas rasa lelah.

Beberapa saat Marsha memutuskan untuk memesan makan malam nya, merasa terlalu lelah untuk memasak.

Sembari menunggu pesanan nya tiba, ia membuat satu cangkir teh hijau.

Menyesap sembari menatap keluar jendela, menikmati suasana kota Jakarta yang masih ramai dengan segala aktivitas nya.

Teh nya sedikit tumpah karena suara barang pecah dari kamar sebelah membuat nya terkejut, Marsha meringis, merasa kulit nya terbakar karena air panas.

Ia segera menuju wastafel untuk mendinginkan kulit nya dengan air.

Merasa sudah lebih baik, rasa penasaran dalam diri Marsha muncul.

Suara benda jatuh dari kamar sebelah menarik perhatian nya.

"kamar sebelah udah keisi ya" gumam nya.

Marsha keluar kemudian mengetuk pintu tetangga nya.

Pintu terbuka dan disana ada seorang gadis, menggunakan bathrobe, peluh dengan keringat.

Jangan salahkan pikiran Marsha.

"permisi?" tanya si tetangga.

"t-tadi saya mendengar ada sesuatu yang terjatuh dengan keras, apa ada yang perlu saya bantu?"

"Maaf, tadi saya mau mandi tapi koper nya terjatuh, menggelinding dari tangga, maaf sekali lagi, terima kasih telah menawarkan bantuan"

Marsha menggaruk pipi nya lalu mengangguk terbata.

Namun saat dirinya akan pamit, sesuatu terjadi.

Entah karena panik atau reflek dari Marsha.

Gadis itu mendorong si tetangga masuk.

Dirinya pun ikut masuk dan menutup pintu apartement.

Tetangga menatap aneh pada Marsha.

Mengerti maksud tatapan itu, Marsha menunjuk pada bathrobe yang dikenakan tetangga nya.

"m-maaf"

Tetangga Marsha dengan cepat kembali mengikat tali bathrobe nya.

"gak apa-apa, hmm, btw kenalin nama saya Marsha, tetangga di kanan kamu, saya permisi dulu"

Marsha langsung pergi begitu saja dengan wajah yang memerah.

"SAYA ASHEL"

Ashel memperkenalkan dirinya sembari berteriak.

"Ni bathrobe pake lepas segala talinya" omel nya.

Lalu ia kembali melanjutkan kegiatan memindahkan baju nya ke dalam lemari setelah mengangkat koper nya yang menggelinding.

Kemudian Ashel segera berpakaian dan memilih untuk merebahkan dirinya.

Memainkan ponsel nya, hingga ada suara samar terdengar dari luar balkon nya.

Ashel dengan hati-hati membuka pintu balkon kamarnya kemudian mengintip, ada nampan penuh dengan makanan disana.

Ia bingung kemudian mendekat dan mengintip ke sebelah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAPAL?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang