BE MINE

Eps 27

3 Tahun Kemudian................

Disebuah perkebunan teh yang sangat luas terlihat banyak para perkerja yang tengah memetik teh disana

" abah....."

" abah....."

Seorang pria paruh baya menoleh dan tersenyum melihat putri bungsunya itu datang menghampirinya dengan raut wajah kesal dan tatapan yang dingin

" kumaha atuh neng....."

" udah abah jangan pasang muka kaya gitu...neng gak bakal bisa dibujuk "

" ini kenapa laporan hasil penjualan gak sesuai sama jumlah produksi teh kita...."

Wanita dia adalah Ara yang kini menatap datar ayahnya sendiri hanya karena perihal laporan keuangan kantor yang tidak sesuai

" jangan gitu atuh mukanya nenggg...jangan galak galak lagian sebagian perkerjakan kasihan mereka juga mau coba teh kita langsung " jelas ayahnya

Abimana menatap putrinya itu dengan lekat karena sikap Ara kini yang tidak seperti dulu yang cerita dan ramah kini Ara sudah menjadi pribadi yang cuek, keras dingin dan disiplin sekali setelah kembali dari jakarta 3 tahun yang lalu

Bahkan ia yang ayahnya sendiri saja kadang kadang tidak luput ditegus oleh Ara jika berbuat salah tertuma jika menyangkut usaha keluarga mereka

" hahhh kalau gini ngapain jualan abah kalau kasihan terus kenaoa gak dikasih semua aja hasil panen kemereka "

" mending balik kekantor ada yang mau neng bahas soal.....produksi furniture kita " ucap Ara yang diangguki oleh Abimana

Abimana Khaulan merupakan pengusaha sukses paling dihormati di bandung karena ia memiliki ratusan hektar perkebunan teh yang paling laku dijawa barat lalu ia memiliki perternakan sapi terbesar dibandung ditambah lagi Abimana memiliki sebuah pabrik kayu yang terbesar dan tersukses disana dan itu semua kini dikelola oleh Ara sedangkan Abimana kini menikmati masa tuanya

Ara yang merupakan anak bungsu dikeluarganya adalah orang yang tepat melanjutkan usahanya karena hanya putri bungsu itu yang belum berkeluarga sedangkan kedua kakak Ara sudah menikah dan berkeluarga serta sudah tidak tinggal di bandung lagi sedangkan ibunya sudah meninggal sejak Ara masih kecil dan mereka dibesarkan oleh Abimana sendiri

Kini Ara tengah bersama ayahnya diruang kerjanya yang dulunya itu adalah milik ayahnya

" abah ingat soal rencanaku untuk membuka toko forniture.....karena kita memilik pabrik kayu jadi alangkah bagusnya kita gunakan juga bahannya mentahnya agar lebih memiliki untung yang besar.....neng sudah merekrut orang orang terbaik yang bakal neng bagi dalam dua tim "

" neng juga udah beli gedung baru untuk kantor baru kita yang juga nanti langsung jadi toko forniture "

" gimana ??? "

Abimana tersenyum dan mengangguk setuju saja karena memang tiga tahun terakhir setelah dikelola Ara semua usaha mereka semakin sukses dan maju

" neng.....jangan kerja terlalu keras....luangin sekali kali waktu buat istirahat....." ucap Ayahnya yang membuat Ara hanya terkekeh kecil

" abah lupa ya tujuan neng mau ngelanjutin ini semua.....demi abah sama alm ibu " ucap Ara

" kamu yakin.....bukan karena kamu cuman mau ngehilangin pikiran tentang seseorang aja kan ? "

Perkataan Ayahnya seketika membuat Ara terdiam karena memang benar benar jika salah satu alasan Ara memfosir tubuh dan pikirannya berkerja keras adalah untuk melupakam sejenak pikirannya tentang Shani sang mantan yang sudah 3 tahun ini tak ia ketahui kabarnya