Ending

1.2K 99 5
                                    

Ara kini sedang bicara berdua dengan ayahnya setelah kejadian tadi ia benar benar tidak habis pikir dengan ayahnya

Ara sejak tadi tak tenang ia mondar mandir didepan meja kerja ayahnya

" jadi abah temenan sama orang tua ci shani.....kok ara gak tau selama ini "

Abimana terkekeh melihat tingkah Ara yang menurutnya begitu lucu

" abah kenapa mau setuju kerja sama natio grup lagi....kan perusahaan mereka lagi gak stabil abah....tumben sekali abah mau ngambil projek yang mungkin nantikan bisa bikin rugi kita "

" atau jangan jangan abah diancam sama mereka lagi "

Abimana hanya tersenyum ia tak habis pikir putrinya itu kini benar benar suka berprasangka buruk dengan orang

" jadi shani alasan sikapmu berubah dan sering murung "

" abah ara bukan bahas itu disini....perkerjaan lebih penting dari apapun buat ara sekarang "

Abimana hanya tersenyum lalu bangkit berdiri kemudian mendekati Ara lalu mengelus lembut kepala putri bungsunya itu

" selesaikan urusanmu dulu dengan shani.....biar kalian cepat menikah "

Ara tercengang mendengar perkataan ayahnya itu yang mengatakan hal itu padahal baru tahu soal hubungannya dan Shani

Tidak tahukah ayahnya jika selama ini Ara dibuat sering patah hati oleh Shani !!!

" dan soal projek dengan natio grup kau yang urus soal projek yang lain biar bagas sama abah yang urus "

Abimana lantas segera pergi dari ruang kerjanya meninggalkan Ara yang malah terdiam ditempatnya

Tak beberapa lama setelahnya Shani tiba tiba saja masuk dan tersenyum melihat Ara

Ia melangkah mendekatinya perlahan dengan senyuman manis yang tak pernah hilang

Sedangkan Ara masih diam dengan wajah datarnya menatap Shani yang melangkah mendekatinya

" raaa....."

" maaf ci aku ada urusan lain "

Ara malah meninggalkan Shani yang baru hendak bicara padanya membuat Shani hanya bisa menghela nafas pasrah

Ara melangkah cepat memasuki mobilnya namun hendak menyalakannya namun ia mengerutkan keningnya saat tak menemukan kunci mobil disaku jaketnya

" sialan...."

Saat ia hendak keluar mobil Shani tiba tiba saja masuk membuat Ara tak jadi keluar dan kini malah menatap jengah pada Shani yang tidak menyerah sama sekali

" kamu nyari ini....tadi jatuh waktu kita didepan pintu rumahmu " Shani memperlihatkan sebuah kunci mobil ditangannya

" mending ci shani keluar dari mobil ini sekarang....."

Ara hendak meraih kunci mobil itu namun Shani malah menyembunyikannya dibelakang membuat Ara kesal lantas berusaha meraih kuncinya namun Shani tidak mau mengalah dan tetap menyembunyikannya

Hingga tanpa Ara sadari kini posisinya sudah hampir memeluk Shani bahkan jarak wajah keduanya begitu dekat satu sama lain

Shani terkekeh yang berhasil membuat Ara kini menatapnya dan baru sadar jika jarak keduanya saat ini begitu dekat bahkan ia bisa merasakan hembusan nafas Shani menerpa wajahnya

" raaa....i love you "

Shani tersenyum lalu memanfaatkan kesempatan dengan baik ia menarik leher Ara

BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang