Eps 31

761 78 7
                                    

Beberapa hari telah berlalu kini Ara yang sudah dibandung benar benar disibukan dengan perkerjaan

Saat ini ia sedang rapat bersama tim nya untuk membahas beberapa projek yang akan mereka tangani

" soal bahan mentah kita....masih cukup untuk produksi meja yang mereka mau "

" masih bu....mungkin 20 meja masih bisa kita buat lagi "

" bagus lalu waktu nya kapan mereka minta "

" festivalnya akan diadakan bulan depan....mereka minta 40 produk meja kita...jadi perkerjaan produksi paling lambat harus selesai seminggu sebelum acara karena harus ada proses uji coba barang dulu "

" oke....kalian persiapkan saja gimana baiknya.....aku tunggu dua minggu lagi dimeja rapat ini hasilnya "

Bagas yang merupakan orang kepercayaan Ara masuk keruang kerja tersebut

" raa ada yang mau aku omongin " ucap Bagas yang diangguki Ara lalu menatap staff timnya untuk segera keluar karena memang rapat mereka juga sudah selesai

" ada apa....."

Bagas lalu tiba tiba saja meletakan sebuah proposal diatas meja yang membuat Ara bingung

" kenapa ini disini "

Tanya Ara karena proposal itu adalah proposal kerja sama mereka dengan natio grup yang dibatalkan

" justru aku yang nanya....kenapa sekarang secara tiba tiba kamu setuju soal kerja sama dengan mereka "

Ara mengerutkan keningnya bingung dengan maksud dari Bagas lalu ia segera membuka isi proposal tersebut dan matanya tercengang melihat proposal yang sudah ditanda tangani oleh ayahnya sendiri

" kita pulang sekarang "

Ara bergegas pergi diikuti Bagas dari belakang keduanya bergegas menaiki mobil kembali kerumah Ara


Sesampainya disana Ara langsung keluar dengan perasaan marah dan kesal ia langsung naik kelantai dua menuju ruang kerja ayahnya

" raaa sabar gak usah marah marah mungkin abah punya alasan " Bagas mencoba menenangkan Ara yang terlihat marah

Ceklek......

Pintu terbuka membuat Ara terdiam sejenak karena didalam ternyata ayahnya tidak sedang sendiri melainkan ada dua orang paruh baya yang mungkin sepertinya pasangan suami istri

" abah....ara mau bicara dulu...bisa keluar sebentar "

" ara...ini abah ada tamu duduk kamu disini...bagas kamu tunggu diluar aja "

Bagas mengangguk segera keluar sedangkan Ara kembali dilanda rasa bingung karena kini ia harus ikut duduk didepan dua orang paruh baya tidak dikenalinya ini

Bisa ia lihat jika seorang pria itu duduk dikursi roda sekarang dengan tangan yang menggenggam tangan wanita paruh baya disebelahnya yang mungkin istrinya seperti pikiran Ara sebelumnya

" araa....kenalin mereka teman abah dulu waktu kuliah dulu "

" ini om harlan dan tante anin "

Ara yang tadi niatnya hendak meminta penjelasan kini malah harus menahan itu semua karena ia harus bersikap sopan didepan tamu ayahnya

" salam om...tante saya ara "

" senang bisa ketemu kamu akhirnya raaa....."

" ternyata kamu cantik sekali....harusnya shani lebih cepat ngenalin kamu kekita ya kan bun " ucap Harlan pada istrinya membuat kini Ara merasa ada yang aneh dengan pendengarannya

BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang