18.

31 7 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam merenggut siang, tapi aku belum berhasil menghubungi SeoAh. Berusaha mencari ke tempat yang biasa kami datangi dulu, seperti TripleS caffe dan taman kota, hasil nya nihil.

Ada satu lagi tempat yang belum ku sambangi, rasa ragu sering kali mendera disaat raga ingin berkunjung kesana.

Sekarang aku berada di kafetaria kantor, mengistirahatkan tubuh karena lelah dalam pencarian. Hyerin masih setia menemani, bahkan disaat sebagian karyawan telah menyelesaikan pekerjaan nya. Seharusnya Hyerin sudah pulang sejak pukul 6, tapi dia memilih untuk tetap tinggal, menemani ku hingga pukul 10 malam.

Keadaan kafetaria kantor sudah sepi, hanya ada dua orang pegawai yang sedang membereskan seisi ruangan.

"Sohyun-nim? menurut ku sebaiknya kau pulang saja, sudah semakin larut malam. Mungkin saja Jeong Haerin berada di rumah teman nya, maaf aku tidak bermaksud mengatur."

Hyerin membuka obrolan setelah sekian jam aku terdiam, kata-kata yang SeoAh ucapkan terus menghantui.

"Kalau kau ingin pulang sekarang, silahkan..." Ucap ku tak terlalu peduli, pikiran ku saat ini hanya tertuju pada SeoAh.

"Tidak, aku akan disini menemani mu. Ummm, kalau boleh tahu, apa hubungan mu dengan Jeong Haerin? kenapa kau sangat mengkhawatirkan nya?" tanya Hyerin dengan wajah lugu, tangan nya menggenggam pergelangan kanan ku tak terlalu erat.

Apakah sudah saatnya untuk open up? aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kami membuka hubungan kepada publik, yang ku takutkan hanya satu, pertentangan dari orangtua.

"Dia kekasih ku.."

Akhirnya aku mengakui nya juga, di depan Hyerin, setidaknya itu akan membuat langkah ku menjadi lebih ringan. Hyerin terlihat sedikit syok, mungkin, tak lama ekspresi nya kembali tenang.

"Oo, umm, ku pikir dia keponakan mu, perbedaan usia kalian terlihat mencolok. Maaf, tapi ada yang ingin ku tanyakan lagi..." Ucap Hyerin, mengeluarkan sesuatu dari dalam tas, lalu menyimpan nya di atas meja. "Aku mendapatkan ini dari keluarga Kim, orangtua ku cukup dekat dengan nya, kami di undang ke acara pertunangan antara putri bungsu ny dengan seorang pengusaha. Aku terkejut melihat nama yang tertera, Jeong Haerin, apakah itu kekasih mu?"

Undangan acara pertunangan? ku ambil kertas berwarna biru muda itu, dibaca dengan hati-hati. Benar, ini adalah undangan milik SeoAh dan calon nya. Hati ku benar-benar sakit, acaranya akan dilangsungkan esok hari.

"Aku harus pergi sekarang!" Aku segera beranjak dari kafetaria, tapi Hyerin menahan, seperti menatap iba.

"Relakan Jeong Haerin, ku tahu ini pasti sakit. Jika memang Haerin mencintai mu, perjodohan pasti akan segera dibatalkan, tapi... lihatlah sekarang, bahkan Haerin menghilang bukan? dia tidak benar-benar memikirkan perasaan mu, pertunangan mereka akan dilakukan esok, tidak ada waktu untuk memperbaiki."

ORANGE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang