14.

50 8 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Nenek sangat bahagia akhirnya kau sembuh dan bisa pulang ke rumah ini, istirahat lah dengan nyaman di kamar mu Haerin-a..." Nenek Kim membantu mendorong kursi roda yang dipakai SeoAh, tubuh nya semakin renta dan ringkih seiring bertambah nya usia.

"Terimakasih banyak Nenek, aku senang akhirnya diterima dengan baik di rumah ini." Ucap SeoAh, tersenyum cerah seperti buah peach.

"Eomma masih di perjalanan pulang, Eomma sangat senang mendengar kabar kau pulang.." Ujar Yooyeon.

Nenek Kim beralih ke depan SeoAh, berlutut untuk mensejajarkan tubuh. "Haerin-a, mulai sekarang kau adalah anggota keluarga kami, jangan merasa sungkan lagi. Terimakasih telah memaafkan Nenek, begitu banyak pelajaran yang Nenek petik setelah peristiwa kemarin. Jadilah anak yang baik, Nenek sudah semakin tua, kau dan Kim Yooyeon harus bisa saling menjaga satu sama lain."

"Nenek tidak boleh berbicara seperti itu, Nenek akan tetap sehat dan melihat cucu-cucu Nenek sukses." Ujar SeoAh lembut, menggenggam kedua tangan Nenek nya dan menemukan suatu keanehan. "Ummm, tangan Nenek sangat dingin, apakah Nenek baik-baik saja?" tanya nya cemas.

"Nenek baik-baik saja... Sekarang kau harus istirahat di kamar, Nenek pun akan istirahat, kau harus segera pulih supaya bisa beraktivitas dengan leluasa. Setelah kau bugar, mari kita jalan-jalan ke wahana bermain seperti keinginan mu saat kecil.." Ujar Nenek Kim dengan wajah sumringah.

"Ne, aku akan cepat pulih supaya bisa jalan-jalan bersama Nenek... Sampai ketemu di waktu makan malam, aku sangat mencintai Nenek.." Balas SeoAh, memeluk dan mencium Nenek Kim, lalu pergi ke kamar nya diantar oleh Yooyeon.

Sementara itu Nenek Kim pergi ke kamar nya yang berada di lantai 2, di antar oleh sang personal asistant.

Di kamar, SeoAh berbaring dengan perasaan gusar, pikiran nya terus melayang jauh, menuju cakrawala tanpa batas. Yooyeon langsung meninggalkan kamar setelah memastikan adiknya istirahat, izin menemui Sohyun di kediaman nya.

SeoAh menunggu sendirian, hanya bisa menatap langit-langit kamar, dipenuhi bayangan indah bersama Yooyeon ketika masih kanak-kanak. Ponsel di atas nakas tak berfungsi, bukan karena rusak, melainkan karena SeoAh tak tahu harus melakukan apa, berselancar di sosial media bukan gaya nya lagi.

Ia menjadi sosok wanita yang jarang mengumbar kehidupan pribadi di sosial media, setiap kali memposting hanya sekedar potret makanan ataupun karya seni yang berhasil ia telurkan di galeri saat berada di Berlin. Kehadiran nya sebagai sosok misterius dan menginspirasi kalangan muda, menjadikan nya sosok influencer dengan jumlah pengikut fantastis. Dari sanalah ribuan godaan dan lamaran bermunculan, banyak lelaki tampan dan mapan mendatangi nya untuk menyatakan cinta.

Namun tidak, SeoAh tidak tergoda oleh siapapun, hati nya masih terpaut pada satu nama, yang sejak dulu ia jaga dalam ketidakpastian rasa.


***



ORANGE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang