5 : oh.. sekolah ya?

926 77 0
                                        

Gadis itu menampakkan kakinya di keset selamat datang itu, terlihat kelelahan sampai-sampai ia terduduk di samping pintu yang masih terbuka. Dengan deru nafas nya yang ngos ngosan, seperti habis berlari dikejar anjing.

"loh, kenapa adek?" Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya sembari berusaha menyerap udara.

"sini-sini!" Ajak Krow sembari menghampiri perempuan kecil itu, menggendong tubuh kecilnya dan menempatkannya pada sofa yang empuk.

"capeekk~ mamii~" Keluhnya dengan nada yang terkesan manja, dari belakang diusaknya surai halus miliknya oleh pria bersurai merah itu.

"gimana tadi? enak gak sekolahnya?" Tanya Key sembari menaruh segelas teh panas di meja, dan duduk di samping adiknya. Merapikan beberapa helaian rambut yang menutupi wajah manis milik sang empu.

"enak cuman capek" Katanya sembari tersenyum dan terkekeh geli, sedangkan Krow menggeser tubuh gagah Rion untuk duduk di samping adiknya juga. Kepala keluarga yang sedaritadi masih sibuk dengan laptopnya pun berdecak kesal, sedangkan Krow hanya tertawa jahil.

Mereka pun melanjutkan beberapa percakapan singkat, sebelum akhirnya sang adik membahas tentang Ano.

Flashback

Semua siswa-siswi dikumpulkan di lapangan sekolah yang sangat luas, hari ini ada himbauan penting kepada mereka yang menghadirkan seluruh polisi yang berada di Tokyoverse. Kencia duduk di barisan ketiga yang terdepan, berhubung ia memiliki badan yang lumayan tinggi daripada teman sekelasnya.

Namun matanya langsung tertuju kepada seorang pria bersurai hitam dan juga beberapa tatto di tangannya, ternyata itu Pak Ano. Sontak ia menjadi excited, ia berusaha untuk mendapatkan atensi milik pria bersurai hitam itu.

Sedangkan Ano masih berdiskusi dengan yang lain, namun beberapa kali ia mengalihkan atensinya kepada siswa-siswi yang sedang baris-berbaris disana, menunggu informasi lebih lanjut tentang kegiatan mereka.

Tiba tiba saja Ano tersadarkan akan kehadiran perempuan manis yang ia kenal, perempuan bersurai hitam dengan garis garis warna ungu tua disana mendapatkan atensinya. Ia tersenyum lalu melambaikan tangannya kembali pada yang lebih muda, Kencia hanya bisa terkekeh kembali dan tersenyum tipis.

Beberapa jam pun mereka lalui, hanya sekedar himbauan untuk anak anak diluar sana agar lebih waspada terhadap keadaan, situasi, dan juga pergaulan. Karena tak jarang kasus pelecehan, pembullyan, dibiasakan di kota ini.

Sampai pada akhirnya bell sekolah pun berbunyi, menandakan bahwa mereka sudah bisa untuk kembali kerumah masing masing. Kencia berdiri dari duduknya begitupula yang lain, karena himbauan sudah selesai. Tak lupa ia melambaikan tangannya serta melemparkan senyuman manis khasnya kepada pria berkulit cokelat itu, begitu pula sebaliknya.

Flashback Off

Sedikit demi sedikit seluruh anggota keluarganya kumpul setelah tak sengaja mendengar cerita dari sang adik, merekapun sekarang lengkap berada di ruang tengah. Sedangkan Rion sedikit terkejut menemukan seluruh anaknya diam disini, padahal terakhir kali dia noleh itu pas putri kecilnya tiba tiba menaikkan nada bicaranya.

"oh gituu.." Ucap Echi, membuat adiknya mengangguk dengan antusias. Dari dulu memang Kencia mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang polisi, sama seperti ibunya sebelum di tarik ke badside city.

"lah tetiba aja ngumpul lu pada." Celoteh dari Rion membuat semuanya mengalihkan atensi mereka kepada kepala keluarga itu, setelah itu mereka lanjut berbincang tentang hal hal sepele lainnya.

𝐓𝐇𝐄 𝐍𝐎𝐈𝐑, 𝐎𝐍 𝐀𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang