#story10
PART MASIH LENGKAP!!
(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA UNTUK MEMBUKA BAB YANG DI PRIVATE ACAK!)
Hutang sebesar 200 juta yang di tinggalkan oleh ayah Varsha, membuat Varsha harus membanting tulang untuk mencari uang. Segala pekerjaan dia lakukan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Kalau uang sebanyak itu aku tidak punya, Varsha.” Lina menaruh gelas berisi teh hangat untuk Varsha di atas meja.
Varsha datang menemui Lina ke tempat Lina bekerja. Lina bekerja sebagai agen perjodohan yang diberi nama Secret. Agensi kecil yang Lina bangun sejak lama, hanya sebuah bangunan kecil di sudut kota.
Varsha mengenal Lina sejak 10 tahun yang lalu. Mereka bersekolah di tempat yang sama. Varsha masih sempat menyelesaikan sekolahnya sebelum ayahnya meninggalkan hutang yang begitu banyak.
Varsha menatap Lina yang duduk di depannya. Mereka duduk di meja bundar yang berada di sudut ruangan. Biasanya, Lina menerima pelanggannya di sini, membicarakan semuanya di meja itu. “Baiklah, aku mengerti.”
“Aku sangat ingin membantumu, Varsha. Tapi, untuk uang 200 juta, aku benar-benar tidak punya. Aku mendapatkan penghasilan hanya dari persenan orang-orang yang bekerja di agensiku saja,” jelas Lina.
Lina sangat ingin membantu, tapi uang sebanyak itu dia tidak punya. Usahanya kecil-kecilan, dan dia dapat penghasilan sekitar 10% dari bayaran yang di dapatkan oleh orang yang menggunakan jasanya. Dia bekerja sebagai agen yang menyalurkan pasangan untuk orang-orang yang membutuhkan pasangan bayaran.
Di luar sana, banyak yang ingin menyewa pasangan bayaran, untuk itu Lina terpikirkan membangun Secret. Jadi, tugas Lina hanya menawarkan beberapa orang yang dibutuhkan oleh pelanggannya. Jika sesuai dengan pelanggan, mereka bisa melakukan pertemuan, dan melakukan negosiasi jika memang harga yang di pasang oleh talent tidak sesuai kantong pelanggan.
Jika harga sudah deal, maka pelanggan akan membayarnya kepada Lina. Bayaran itu akan Lina berikan kepada talent, dengan potongan 10%. Dengan uang itu Lina bisa membayar kontrakan bangunan yang di jadikan tempat bekerjanya sekaligus tempat dirinya tidur.
Varsha tersenyum kepada Lina. Dia juga tahu jika uang yang dia butuhkan sangatlah besar nominalnya. “Tidak apa-apa, Lina. Aku juga mengerti, kau bekerja keras untuk membangun Secret dan kau juga bukan miliarder.”
Saat pertama kali Lina merintis Secret, Varsha ikut melihat bagaimana susahnya Lina mengenalkan agensinya kepada orang-orang. Butuh waktu bertahun-tahun bagi Lina agar orang-orang mengenal agensinya. Sekarang, agensi Lina sudah cukup di kenal oleh banyak orang.
Lina ikut prihatin dengan Varsha yang harus membayar hutang almarhum ayahnya. “Kalau kau memang begitu butuh, aku bisa membantumu. Itu pun aku hanya bisa membantu 50 juta. Aku ada tabungan yang bisa aku pinjamkan padamu.”
“Tidak. Jika kau meminjamkan semua tabunganmu, nanti kau akan makan pakai apa? Bagaimana kau akan membayar sewa tempat ini?”
Lina tertawa. “Tenang saja, aku masih ada penghasilan dari persenan talent di sini. Aku ingin membantumu, aku bukan sahabat yang tidak tahu diri. Dulu saja, kau ikut membantuku menyebar selebaran Secret. Setidaknya aku harus membalas budi.”