- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -
"Gue.. suka sama lo, Kei." Pernyataan itu dengan lancar keluar dari mulut Gabriel. Keira terlihat terkejut beberapa saat, sebelum ekspresi nya kembali ke ekspresi awal. "Gausah bercanda," balas Keira. "Bukan waktunya."
Gabriel menggeleng, walau tau Keira tak akan melihat itu. "Gue serius."
"Gue gatau sejak kapan, tapi yang pasti.. gue suka sama lo, Keira," jelasnya mengulangi pernyataan.
Keira diam. "Gue buta," ujarnya setelah semenit hening.
"Gue ga peduli." Gabriel menatap Keira dalam dengan sorot ketulusan yang nyata, meski sekali lagi, Keira tak dapat melihatnya. "Mau lo buta, mau lo apapun, lo tetap Keira. Keira yang gue suka," sambung nya jujur.
Mata Keira terasa perih, berkaca - kaca. "S-sorry.." gumam Keira hampir berbisik. Ia terharu, tapi.. masalah perasaan? Ia tak tau. Jujur.. Belum terpikirkan.
"Engga masalah. Gue ngerti, lo nganggap gue cuma sebatas temen."
"Gue bilang ini, biar lo tau.. mau lo buta, lumpuh, atau apapun, lo tetap Keira. Lo tetap Keira anak nya om Rico dan tante Alana. Adiknya Juan, Jendra sama kembaran nya Kenan."
"Lo juga.. tetap Keira yang gue suka. Semua itu ga berubah walau apapun kondisi lo," ujar Gabriel dari hati. "Jadi.. jangan mikir sekarang lo ga berharga. Jangan mikir lo nyusahin," tambahnya. "Ngerti?"
Keira terdiam sejenak, lalu menganggukkan kepala nya, merespon Gabriel. "Makasih.." gumam nya.
Tanpa mereka sadari, seorang pria mendengar percakapan Keira dan Gabriel dari luar ruangan.
"Al.."
Pria itu menoleh, "Kenapa masih di depan? Katanya mau jenguk Keira," tanya Jendra heran menatap ke dalam ruangan Keira.
Alvarez terdiam sejenak, "Iya, nanti, tunggu Gabriel selesai," jawabnya. Iya, pria itu pulang ke negara asalnya, setelah mendapat kabar Keira masuk ke rumah sakit dari Jendra. Sebenarnya, sebelum Jendra memberitahu, ia sudah mendapat kabar dari salah satu dokter yang menangani saat Keira kecelakaan dan di bawa ke rumah sakit yang sama seperti sekarang.
Dokter itu memberitahu, Keira masuk rumah sakit, karena nya, Alvarez langsung menghubungi Jendra untuk bertanya. Maka, di sinilah Alvarez sekarang. Namun, niat awalnya menemui Keira tertunda karena mendengar percakapan Gabriel dan Keira di dalam sana.
"Lo.. di sini?" gumam Gabriel menatap terkejut Alvarez. "Iya. Gue dapet kabar Keira masuk rumah sakit, makanya langsung kesini," jawab pria itu.
"Alvarez?" Alvarez menoleh, memandang wajah gadis yang menoleh kearahnya, namun mata nya tak tepat menatapnya. Tak apa, ia paham. "Iya.. ini gue, Kei," sahut Alvarez pelan.
Pria itu melangkah mendekati brankar, berdiri di sisi lain brankar Keira. Jika Gabriel di sisi kiri, Alvarez berada di sisi kanan nya.
"Gue baru ninggalin lo sebentar, lo udah kayak gini. Kenapa ga jaga diri, sih?" Keira memilih diam. Tak tau harus merespon apa.
Helaan nafas terdengar, itu Alvarez. "Gue bakal di sini, sampai lo bener - bener sembuh," ungkapnya.
Gabriel menatap Alvarez sejenak, ingin berkomentar, tapi tak jadi setelah melihat kondisi Keira. 'Yaudah lah..' batin nya pasrah. Biarkan saja Alvarez menamani gadisnya---ralat, gadis pura - pura nya, ia yakin, Keira tak semudah itu jatuh cinta. Buktinya, pada Gabriel saja ia masih menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonist ✅
Mystery / Thriller𝐒𝐢𝐧𝐨𝐩𝐬𝐢𝐬: Baru saja Kayla memaki tokoh antagonis dalam novel 'Fall in Love' yang ia baca, Kayla tak menyangka, setelah kecelakaan, ia malah terbangun sebagai Keira. Tokoh antagonis dalam novel. . . . "Kenapa harus jadi Keira sih?!" "Kesalah...