34. Titik terendah seorang perempuan

10 1 1
                                    

Happy Reading.....

"Gue heran sama Atha, plek ketiplek sama papanya. Takut kalau dia gak punya temen." Caca sedari tadi mendengarkan gerutu juga kegelisahan sahabatnya tentang anak-anaknya yang sudah masuk SMP.

Ternyata mau sedekat apapun mereka bersahabat, jarak akan semakin jauh seiring dengan perkembangan usia juga keluarga. Baru-baru ini mereka bisa kembali jalan-jalan berdua karena anak-anak pada sekolah.

"Kalau Atha mah gak usah dikhawatirin pasti jadi bocah famous di sekolahnya. Pikirin aja kandungan lo itu, takut tau kenapa-napa." Yap Illa kembali mengandung setelah anak Caca berusia 10 tahun.

"Tapi hubungan lo sama Arka baik-baik saja kan? Dia udah gak main-main lagi sama cewek lain?" Tanya Caca memastikan.

"10 tahun ini dia sudah tobat. Gue hanya berharap saja dia tidak akan pernah kembali berselingkuh." Doa Illa dalam sembari menatap langit yang akan berubah-ubah setiap waktunya.

"Semoga sahabat gue bahagia dah dunia akhirat. Karena wanita setia seperti lo gak pantes buat disakiti." Doa Caca dan dia memberikan kue kecil kepada Illa tak lupa lilin kecil diatasnya.

"Selamat ulang tahun ke 40 sahabat gue. Persahabatan kita seabadi ini ternyata." Illa meniup lilin didepannya sembari berdoa untuk keluarganya.

Setelah Illa meniup lilin, Caca malah mengomel sendiri. "Setiap lo ultah gue effort buat kejutan apa aja, minimal kalau gue ultah tu lo juga effort dong hal yang lain bukan cuma ngucapin selamat lewat wa. Kesel deh kadang pingin di surpresin tapi lo gak pernah niat gitu." Gerutu Caca setiap Illa ultah tapi ya gitu Illa cuek.

"Gue jajanin cilor dah nanti." Tau lah!

"Enak ya Ca jadi kamu, suami yang gak pernah selingkuh dan alergi sama cewek seksi?" Tanya Illa sembari tiduran ditikar yang mereka bawa.

Mereka piknik kecil dihalaman rumah lama mereka yang sekarang pohonnya rindang jadi enak buat piknik dibawah pohon.

"Lo cuma lihat didepannya sih La. Gue sama Darwin juga sering bertengkar hanya saja kita setelah itu baik-baik aja. Namun didalam hati gue ini, gue sangat mencintai suami gue lebih dari apapun! Pokoknya hati gue 100% diisi oleh cintanya." Ucap Caca mengungkapkan rasa yang tidak pernah dia tahu sebelumnya.

"Gila gila sahabat gue ini yang gemini kalau udah jatuh cinta itu suka jatuh sejatuh-jatuhnya sama yang dia cintai." Ucap Illa kagum. Dulu sahabat yang tidak yakin akan sebuah cinta, takut akan komitmen sekarang sudah berani mengungkapkan semua perasaannya.

"Ya Allah semoga aku bisa melanjutkan mimpi untuk keliling dunia bareng suami, dan aku mencintainya juga anak-anakku lebih dari apapun ya Allah." Doa Caca dibawah pohon itu yang dipertontonkan oleh Illa sambil mengaminkan.

"Hufffttt." Caca langsung ikut tiduran sembari mengingat dibawah pohon rambutan ini dia hampir jatuh karena Terry minta rambutan untung saja ada Darwin saat itu.

Memori-memori itu terekam jelas dalam ingatannya.

●●●●●●

"Dean, Diana?" Panggil Caca yang baru sampai rumah sepi. Hanya ada bibi, satpam dan tukang kebun dirumah.

Dia mencari kemana-mana anak-anaknya yang harusnya sudah pulang dijemput sopir tapi ini tidak ada semua. Lantas dimana karyawan dirumahnya.

"Hei bibi kalian kemana?" Teriak Caca mencoba memanggil semua orang yang ada tapi nihil.

Grekk

"Astagfirullah!" Dia dikagetkan suara kursi yang ternyata itu Darwin suaminya.

Kenapa Darwin sudah pulang? Bukannya jam kantor selesai sore?

Satu Arah (spin off MCMD) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang