12. Goedemorgen lieverd

11 2 1
                                    

Happy Reading.....

~Yang kutahu cinta itu indah-Afgan

Kehidupan di luar negeri membuatnya terbiasa bangun siang dan sering telat sholat subuh. Dia keluar masih memakai piyama tebal dan memakai jilbab tanpa dikaitkan. Selama menuruni tangga, tangannya ia lipat di dada karena dinginnya yang luar biasa.

"Goedemorgen!" Sapaan itu ia dengar dari ibunya Hans yang membawa cangkir teh dari dapur. Ia membantu membawa cangkir itu dan berjalan dibelakang ibu Hans.

"Goedemorgen!" Jawab Caca walau dia belum tau apa artinya dan apa benar jawabannya seperti itu.

"Ayo kita sarapan!" Ibu Hans menyuruhnya duduk dan Caca melihat didepannya ada satu lembar roti yang diberi krim hazelnut dan diberi meses diatasnya.

"Goedemorgen lieverd!" Sapaan itu berasal dari Hans yang baru datang bersama Jonathan.

"Ekhmm." Caca tidak tau arti sapaan keluarga Hans. Jonathan seperti menggoda adiknya itu.

"Baru sekarang melihat Hans sejatuh cinta itu sama perempuan."

Caca reflek menengok ke belakangnya, "Sanata, Bagas?" Ucapnya pelan dan menetralkan keterkejutannya.

Apa maksudnya ini? Ternyata benar musuh keluarga Darwin dan Arka pasti bersekutu. Sebenarnya Hans membawanya kesini untuk apa?

"Hans, soal apa yang kita bicarakan di perpustakaan, bagaimana selanjutnya?" Tanya Caca pelan, Hans sibuk memakan rotinya.

Dia tidak peduli perkataan Jonathan malam tadi, tapi dia tidak mau kalau keberadaannya disini hanya untuk menghancurkan keluarga Dirgantara.

"Kita sudah disini, apa yang mau dibicarakan?" Ternyata benar apa yang dibilang Jonathan, harusnya dia tidak bodoh dan mengabari suster Rina untuk jaga-jaga kalau terjadi sesuatu. Sialnya semalam dia tidak bisa menelepon siapapun karena diluar jangkauan.

"Tante hari ini saya ingin jalan-jalan melihat salju." Ijin Caca kepada mama Hans. Dia marah sekali dan ingin mencari cara untuk pulang dari sini.

Tanpa menunggu reaksi Hans dan yang lainnya, dia kembali ke kamar untuk mengganti baju yang lebih tebal. Udara disini sangat sangat dingin bagi orang asia sepertinya, -13 derajat.

"Sial enggak bawa telepon, gue juga gak bisa bahasa Belanda, bahasa Inggris juga patah-patah." Gerutunya melewati tiap rumah yang dihias sedemikian rupa.

"Harusnya besok gue merayakan ultah Darwin bersama Terry di Bandung tapi sialnya kenapa menerima ajakan Hans." Yaps 20 November itu ultah Darwin si scorpio.

"Darwin gue rindu. Gue bodoh Dar menerima ajakan pria lain hanya karena waktu itu pikiran gue sempit, emosi gue tinggi hingga memutuskan sepihak." Ucapnya sendiri bahkan sampai dilihat oleh satu orang yang lewat bersama anjingnya.

Wajahnya mengadah keatas melihat salju yang turun dan mengenai wajahnya. "Ya Allah ujian apa yang akan hamba hadapi." Dia merasa setelah ini dia tidak akan baik-baik saja setelah melihat Bagas dan Sanata.

Dia berhenti di manusia salju yang sangat mirip dengan olaf frozen.

"Berdoalah yang keras tapi ingat lo gak bisa bebas mulai sekarang." Sanata sedari tadi mengikutinya.

Satu Arah (spin off MCMD) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang