"Kamu udah kenal lama sama Nakula sama Jidan?" Nova masih penasaran dengan apa yang terjadi tadi. Apalagi dirinya hanya bisa menjadi pengamat disaat Jidan dan Gia saling bertukar cerita yang seolah tiada habisnya.
Bahkan adiknya sendiri, Kaira, tampak tidak sedekat itu dengan Gia. Padahal Kaira adalah adik ipar Gia sendiri.
"Lumayan."
Nova tidak puas akan jawaban Gia yang seolah hanya menjawab seadanya. Dari yang ia lihat tadi, jelas ketiganya sudah saling mengenal cukup lama.
"Kok bisa kenal?" tanya Nova lagi.
"Ya, panjang ceritanya. Sama kayak aku gimana bisa kenal sama kamu dan berjodoh sama kamu. Panjang kan ceritanya? Intinya, semua itu atas kehendak Allah."
Tanpa sadar Gia merinding sendiri akan ucapannya. Ia kenal dan dekat dengan Nakula dan Jidan memang atas kehendak Allah. Tapi mendapati fakta kalau dua laki-laki itu adalah sepupu Nova, justru ia ingin menolak kehendak itu.
Entah akankah itu menjadi sebuah masalah diakhir nanti atau tidak. Yang pasti, ia belum siap dengan semuanya.
.
*** 7 ***
.
Nakula tersenyum lebar.
Akhirnya, setelah sekian lama ia berusaha untuk menyembunyikan diri akan siapa dirinya, hari ini terbongkar sudah.
Ia puas saat melihat keterkejutan serta kekesalan Anggia tadi. Bahkan Jidan juga tidak segan-segan menunjukan kalau adiknya itu juga dekat dengan Anggia di hadapan Nova.
Semua sesuai seperti apa yang ia pikirkan. Dan lagi, ia tidak perlu repot-repot karena semua kartu mati Nova ada di tangannya.
Beberapa menit yang lalu ia baru saja mengakhiri panggilan teleponnya dengan Gia. Gadis itu masih belum cukup dengan menatapnya kesal dan juga mengabaikannya sejak tadi di resepsi Tasya, jadi Anggia memilih untuk menelpon dirinya dan mencaci makinya secara membabi buta yang mungkin sudah gadis itu tahan sejak tadi.
Tapi tak apa, karena Gia akan kembali seperti sebelumnya saat hari berganti. Jadi ia akan mengirimkan sebuah pesan pada gadis itu.
¬ Nite cantikkk
.
*** 7 ***
.
Sabtu subuh, Gia membuka ponselnya dan menemukan pesan dari Nakula yang masuk dari semalam.
Jadi ini alasan kenapa Nakula dan Jidan mendadak meminta maaf karena tidak bisa datang di resepsi pernikahannya dengan Nova waktu itu? Lalu, alasan apa yang Nakula dan Jidan berikan pada Nova beserta keluarga besarnya supaya dua laki-laki itu tidak datang dimomen penting sepupunya sendiri?
Apakah alasan yang sama seperti yang kedua laki-laki itu berikan padanya? Dengan memberitahunya kalau Nakula mendadak mendapat job dan menyeret Jidan bersamanya?
Sungguh, ia penasaran. Dan kalau Nakula dan Jidan tahu sedari awal siapa itu Nova, kenapa kedua laki-laki itu tidak memberitahunya? Kenapa kedua laki-laki itu membiarkannya terjebak dengan Nova yang sudah mempunyai kekasih?
Ia jelas sadar, tidak mungkin kalau Jidan dan Nakula tidak mengetahui kalau Nova sudah mempunyai kekasih. Tapi lagi, kenapa kedua laki-laki itu diam saja dan tidak memberitahunya supaya ia bisa mempunyai alasan yang jelas untuk menolak perjodohan gila ini?

KAMU SEDANG MEMBACA
OPTION [✔️]
Short StoryBagaimana jadinya kalau ada orang ketiga dalam sebuah hubungan?