25

467 80 18
                                    

Seperti apa yang ia ucapkan kemarin. Hari ini Gia hanya ingin menghabiskan akhir pekannya dengan bermalas-malasan seraya menarik serta Nova untuk mau menemaninya menonton drama. Tidak lupa, ia juga akan memberikan pijatan pada sang suami seperti yang sudah ia janjikan kemarin malam. Pijatan yang asli ya, bukan pijatan yang ditambahi dengan plus-plus.

Bahkan ia juga sudah membeli makanan untuk pagi ini dan nanti siang via online untuk dirinya dan juga Nova karena dirinya benar-benar tidak mau menyibukkan diri sama sekali.

Namun itu adalah niatnya sebelumnya. Sebelum sebuah pesan masuk dalam akun instagram-nya dan mengacaukan semua rencananya.

Sebuah pesan yang ia ketahui ternyata adalah akun milik Maya. Dimana dalam pesan tersebut terlampir beberapa foto dan video yang berhasil membuat perasaannya hancur sehancur-hancurnya.

Kenapa baru sekarang? Kenapa tidak dari kemarin-kemarin Maya mengirimkan video-video tersebut padanya?

KENAPA HARUS SEKARANG? Disaat ia sudah mulai terbiasa dengan afeksi Nova. Disaat ia sudah terbiasa dengan semuanya.

"SIALAN!!!"

Maya Lusiana
¬ [sent a video]
¬ [sent a video]
¬ [sent a video]
¬ [sent a photo]
¬ Hai pelakor, gimana kabarnya?
¬ Kira2 pelakor ini masih bisa
   hidup nyaman nggak ya
   setelah tau kelakuan suaminya
   selama ini

Anggia menggenggam ponselnya erat-erat setelah membaca semua pesan tersebut. Dan mungkin kalau ponselnya tidak terbuat dari bahan yang keras dan kuat, bisa jadi ponsel itu akan remuk seketika.

Namun tidak. Ia tidak ingin Maya merasa senang lebih dulu. Jadi ia memilih untuk membalas pesan perempuan itu dengan kata-kata baik yang ia harap bisa menyentil hati gadis itu.

Anggia Dwi
¬ Wow
¬ Thx loh buat foto dan video2
   menariknya
¬ Mau kasih tau juga, untuk aib
   sebaiknya disimpan sendiri
¬ Krna cuma org2 tercela aja yg
   berani umbar aibnya sendiri

Tanpa menunggu waktu lama, pesan balasan langsung ia terima, yang mengartikan kalau perempuan di seberang sana jelas sekali sudah menyiapkan waktu untuk masalah ini.

Maya Lusiana
¬ Lo tau ga sih, kak
¬ Gue ga pernah membenci
   orang sedalam gue membenci lo

Gia meringis. Maya membencinya, ya? Sama.

Anggia Dwi
¬ Dan lo tau ga sih, May
¬ Gue juga ga pernah membenci
   seseorang sebesar gue membenci Nova
¬ Ambil dia, May
¬ Gue dengan ikhlas ngelepasin dia
¬ Sekali lagi, selamat

Tanpa basa basi, Gia masuk ke dalam kamar yang ia tempati bersama dengan Nova. Kamar yang sudah berhasil membuatnya menghabiskan waktu setiap malam dengan nyaman.

Nova masih tidur dengan nyenyaknya di atas ranjang. Padahal laki-laki itu sebelumnya sudah bangun untuk sholat subuh dan berencana lari pagi seperti biasa.

Namun apa, sekarang laki-laki itu tidur dengan enaknya sementara dirinya harus sekuat tenaga menahan emosi dan kebencian yang membuncah.

Dengan cepat Anggia mengeluarkan semua pakaiannya yang sebagian tersimpan rapi dalam lemari Nova. Lalu membawanya dan meletakannya di atas sofa ruang tamu. Detik berikutnya ia dengan cepat naik ke lantai dua tempat dimana sebagian besar pakaian dan barang-barangnya lagi berada. Mengeluarkan semuanya beserta dengan tiga buah koper dengan ukuran yang berbeda-beda.

OPTION [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang