Bagian 22🥀

6 10 0
                                    

  "Berharap itu rasanya seperti di bawah terbang ke langit kemudian di jatuhkan secara mendadak"
_________________________________________

Kini rumi sedang di taman bersama dengan bara dan entah keberapa kali bara mendengar rengekannyaL"Bara mau yah ajarin rumi juga kayak senja"rengeknya lagi dan lagi dan bara hanya menatapnya datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini rumi sedang di taman bersama dengan bara dan entah keberapa kali bara mendengar rengekannya
L
"Bara mau yah ajarin rumi juga kayak senja"rengeknya lagi dan lagi dan bara hanya menatapnya datar

"Ihhh kamu mah,aku mau minta ajar rios aja deh atau rezvan"ujar rumi hendak pergi

"Berani hm?"ujar bara menaikan satu alisnya

"Berani siapa yang takut juga"ujar rumi menghempas tangan bara dan pergi menuju kelas rios dan rezvan

"Pergi gw masukin mereka ke rumah sakit"ancam bara berhasil menghentikan langkah rumi

"Aku cuman mau kayak senja susah yah"ujar rumi dengan tatapan kecewa langsung pergi dari sana

"Untung sayang"gumam bara kemudian mengambil ponselnya menelpon seseorang

"Ada apa den"tanya orang di sebrang sana

"Kirimin motor Kawasaki Ninja 650,di mansion saya"ujar bara langsung mematikan panggilan sepihak

***
Di tempat senja dan juna yaitu rooftop sekolah di mana juna sedang berbaring dwngan paha senja sebagai bantalnya

"Emm juna ruminya bolehin yah bawa motor kaya aku,habis itu beliin motor yang persis kek aku biar kita suka naik motor bareng"ujar senja pada juna yang sedang memejamkan matanya dan senja tau ia tidak sedang tidur

"Juna denger aku ngomong nggak sih"kesal senja pada lelaki yang sedang memejamkan matanya

"Sayang dengar,rumi itu pernah kecelakaan sampai bikin dia koma berbulan bulan dan aku nggak mau itu terulang lagi"ujar juna pada sang kekasih

"Iya rumi pernah cerita,tapikan kata rumi supir taxinya yang ngantuk"ujar senja terus berusaha

"Yah lanjutkan kakak ipar jangan pantang menyerah"ujar rumi yang nguping di balik pintu rooftop

"Benar tapi tetap aja nggak ya tetap nggak"ujar juna hendak pergi tapi tangannya di cekal

"Plis yahh"ujar rumi dengan memasang wajah melasnya tapi juna hanya menatapnya datar

"Jun-"

"NGERTIIN GW BISA NGGAK SIH!!"bentak juna membuat senja tertegun pertama kalinya ia di bentak selain oleh papahnya

"LO PENGEN GW NGERTI DAN NURUTIN MAU LO TAPI LO NGGAK PERNAH MAU DENGERIN GW BANGSAT!!!"

"MAU LO APA HAH!!"

Brak!

"Maksud lo apa ngebentak sahabat gw hah!!"bentak rumi masuk ke rooftop

"Rum kenapa kalian nggak ngerti sih,gw takut terjadi sesuatu sama orang yang gw sayang,saat lo di nyatain koma aja gw rasanya nggak punya tujuan rum,plis rum senja ngertiin gw bisa?"ujar juna dengan nada santai tapi memiliki arti yang susah di tebak

"Tapi nggak harus ngebentak bego,tolol,anj-"ucapan rumi terpotong karna suara dari arah belakang

"Siapa ngajarin ngumpat?"ujar bara dari belakang

"Lo berdua jahat kesel gw sama kalian dahlah,yok senja kita pergi dari tempat yang ada dua laki laki taik ini"ujar rumi menarik senja yang masih bengong tapi dengan mata yang mengeluarkan air mata membuat hati juna yang melihat seakan tersayat tapi mau menghampiri mana mungkin adiknya mengisinkan

"Gw nggak bakalan ajak kalian bicara"ujar rumi pada mereka dengan menatapnya bergantian

"Mau belajar naik motor kayak senjakan ayok"ujar bara berharap rumi luluh

"Gw nggak peduli sama belajar naik motor sialan itu gw kesel pake banget sama kalian "ujar rumi hendak keluar dengan senja yang masih ia tarik namun terhenti karna senja menghentikan langkah mereka dan berbalik

"Orang yang pengen di cintai harus banget yah terluka terus menerus dan yang nimbulin lukanya orang yang kita sayang,gw sayang papah tapi papah jahat sama gw,saat dia baik,lo yang jahat dunia itu lucu yah suka banget permainin orang"ucap senja dengan pandangan kosong mengarah pada juna dengan air mata yang terus menetes

"Gw takut,gw takut rasain luka lagi jadi akhiri aja yah biar gw-nya nggak sakit lagi"ujar senja membuat juna meneteskan air mata

"Nggak,nggak sayang maafin aku tadi aku kelepasan maafin yah janji nggak gitu lagi plis maafin aku"ujar juna terus berusaha mendekati senja sedangkan rumi menahan

"Jangan di tahan biarin mereka selesain masalah mereka"ujar bara menggenggam tangan rumi

"Kak bara juga,mau ngatur aku larang aku deket sama siapapun,tapi permintaan aku susah bangat buat kakak penuhi padahal baru kali ini aku minta sampai jatuhin harga diri aku dengan ngerengek sama orang"ujar rumi langsung menarik senja pergi

"Kak bara juga,mau ngatur aku larang aku deket sama siapapun,tapi permintaan aku susah bangat buat kakak penuhi padahal baru kali ini aku minta sampai jatuhin harga diri aku dengan ngerengek sama orang"ujar rumi langsung menarik senja pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~
Hallow semua jangan bosan sama cerita senja yah💖💖💖

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
😘😘😘😘

🦋SENJA BERCERITA (END)🦋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang