Bagian 28🥀

8 10 0
                                    

"Cape boleh tapi jangan sampai ada kata menyerah."
________________________________________

Di sisi rumi yang sedang nyerocos sendiri di taman dengan wajah yang memerah bak kepiting rebus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sisi rumi yang sedang nyerocos sendiri di taman dengan wajah yang memerah bak kepiting rebus

"Nggak harus jual mahal"gumamnya

" huaaa nggak bisa diemin orang ganteng"teriaknya prustasi

"Yaudah nggak usah diemin"ujar suara di belakang kursi taman yang ia duduki

"Itu suara penunggu taman yah"ujarnya merinding sendiri tapi tak jadi saat merasa ada yang duduk di kursi sampingnya

"Nga-ngapain ke sini pergi sana"ujar rumi mengusir bara

"Hm,yaudah aku mau pergi cari pacar baru yang lebih imut dan gemesin"ujar bara pura pura berdiri

"Pergi aja"ujar rumi tapi lain dengan hatinya yang sudah memberontak

"Eh tapi kayaknya nggak bisa"ujar bara membuat rumi menatap penuh padanya

"Kenapa nggak bisa,aku nggak ngelarang tuh"ujar rumi tapi dalam hati sudah mengumpati dirinya bagaimana jika bara benar pergi mencari yang lain

"Yah ngggak bisa soalnya nggak ada yang lebih imut dan gemesin di banding cewe di hadapan aku"ujar bara mencubit pelan hidung rumi membuat rumi salting sendiri

"Ihhh jangan gitu dong aku tuh lagi mau jadi cool"ujar rumi membuat bara terkekeh

"Yaudah coba gimana jadi cool?"tanya bara dengan satu alis terangkat

"Yah cuman nganguk habis itu jangan bilang iya tapi hm,kayak bara betulkan"jawab rumi dengan meniru muka datar bara

"Juna nggak termaksud?"tanya juna lagi

"Nggak soalnya junanya tengil"jawab rumi dengan wajah kesal

"Tapi tanpa kamu tau dia itu dingin banget loh,lebih dingin dari aku malah tapi kalau sama keluarga dia nggak mau terlihat dingin"ujar bara panjang kali lebar

"masa sih,coba ceritain tentang si juna lagi"ujar rumi meminta di beri tau lebih

"Jadi juna kalau lagi berhadapan dengan lawan aja dia tetap dengan raut biasa bahka  kamu tau kan bekas luka di punggungnya"tanya bara

"Iya tau bahkan dia naik motor sendiri ke rumah dan nggak mau ke rumah sakit maunya mami yang jahit,dan parahnya kita jahit tanpa suntik,tapi mukanya beh kayak nggak rasain sakit"ujar rumi dengan wajah bangga pada abangnya itu

"Iyah itu luka tusuk dari geng seblah yang jadi musuh bebuyutan redflox hingga kini,dan cara ia nusuk itu aku yakin sakit banget karna saat ketancep dia tarik dengan kasar  sampai tersobek dalam"ujar bara pada sang kekasih

"Iya sih kalau juna mana mau dia jelesin hal ginian paling dia bilang "nggak penting nggak peduli"gitu kalau aku suruh ceritain sesuatu"ujar rumi

"Yah itu dia dan aku hangat hanya ke kamu"ujar bara mengelus pipi rumi

"Bundanya bara kan baik juga"ujar rumi

"Iya baik tapi nggak pernah peduli sama aku yang anaknya,mereka berfikir anak mereka cuman satu yaitu adek gw balkis"ujar bara meluruskan badannya memandang ke depan

"Jangan gitu mikirnya mungkin ada hal yang nggak kamu tau,dan yang kamu tau hanya yang kamu rasakan dan lihat"ujar rumi karna ia tau masalah yang bara maksud dan itu hanya kesalah pahaman saja

Flashback:

Diruang tamu rumah bara ada bunda bara dan juga rumi sedangkan bara sedang naik ke kamar untuk mandi

"Kamu pacarnya bara yah?"ujar lembut bunda bara.amira

"Iyah tan rumi pacarnya bara"jwaba rumi dengan senyuman manisnya

"Panggil bunda dong jangan tanteh,og ia bunda boleh minta tolong sama kamu?"ujar amira membuat rumi kepo

"Apa bun boleh kok"ujar rumi pada amira

"Huhf..bara punya adek namanya balkis dan bara merasa bahwa kasih sayang hanya tertuju pada adekny saja,tapi padahal bunda dan ayahnya itu sangatlah sayang sama dia,hanya saja balkis punya penyakit jantung stadium 3 dan kata dokter sisa waktu dia hidup hanya tinggal satu setengah tahun saja jadi kami ingin menyenangkan balkis dulu dan bara selalu keluar saat akan kami ajak ikut liburan.Bara itu kesepian dan bunda tau itu jadi bunda minta tolong buat selalu ada buat dia karna dengan melihat kamarnya yang banyak terpajang fotomu bahkan beberapa kali bunda lihat ia tersenyum saat melihat foto kamu bunda yakin kamu yang bisa bikin bara nggak kesepian"ujar amira panjang lebar dengan sesekali air mata jatuh dari pelupuk matahnya

"Iya bunda rumi bakalan selalu ada buat bara apapun yang terjadi"ujar rumi di balas senyuman hangat oleh amira

Flashback off-

"Bara aku minta kamu mulai deket yah sama adik kamu,bisa aja suatu saat kamu menyesal karna selalu mengabaikan panggilannya saat mengajak kamu bermain"ujar rumi dan bara menatap padanya

"Entahlah tapi kata kata kamu seakan  ada hal yang kamu tau tapi aku nggak tau itu,tapi aku harap yang kamu sembunyiin bukan hal yang besar yang bisa bikin aku kecewa yah"ujar bara tersenyum dan mengelus puncuk kepala rumi lalu pergi dari taman

"Entahlah tapi kata kata kamu seakan  ada hal yang kamu tau tapi aku nggak tau itu,tapi aku harap yang kamu sembunyiin bukan hal yang besar yang bisa bikin aku kecewa yah"ujar bara tersenyum dan mengelus puncuk kepala rumi lalu pergi dari taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~

Hallow gimana yah kelanjutan kisah nya bara sama rumi💖💖💖

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN😘😘😘

🦋SENJA BERCERITA (END)🦋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang