Bagian 11🥀

26 13 0
                                    

"Takdir membawaku padamu, seperti senja yang selalu menghampiri langit."
_______________________________________

***Saat ini senja sedang menatap dirinya di depan cermi dengan  pelipis dan bibirnya berdarah akibat ayahnya tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Saat ini senja sedang menatap dirinya di depan cermi dengan pelipis dan bibirnya berdarah akibat ayahnya tadi

***Saat ini senja sedang menatap dirinya di depan cermi dengan  pelipis dan bibirnya berdarah akibat ayahnya tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Flashback:

Baru saja memegang gang gang pintu rumah untuk masuk ke dalam,pintu rumah sudah lebih dulu di buka oleh lelaki paruh bayah di hadapannya yang tak lain adalah ayahnya

"Anak gadis seperti apa kamu yang pulang malam hari dengan di antar lelaki,apakah kamu mau menjadi Jalang!"ujar mahesa dengan menekan kata "Jalang"

"Maaf pah tadi senja dapat musibah di sekolah jadi senja nenengin diri dengan jalan jalan ke taman"jawab senja berusaha membela diri

"Saya tidak peduli!!, kamu sudah membuat saya malu karna meninggalkan pelajaran,membuat saya di telpon oleh pihak sekolah"ujar mahesa emosi

"Maaf pah kalau senja udah buat papah malu"sesal senja

"SAYA TIDAK MEMBUTUHKAN MAAF KAMU ANAK SIALAN!!"teriak mahesa tepat di depan wajah senja

Plak!

Bugh!

Prank!!

Bunyi suara tamparan bersamaan dengan suara tendangan dan juga lemparan vas kepada senja, dan sialnya lemparan vas tersebut tepat mengenai pelipisnya

"Pa-pah ke-kenapa papah tegah sama senja, se-senja ini anak papah"ujar senja dengan suara yang lemas karna rasa sakit di sekujur tubuhnya

"KAMU BUKAN ANAK SAYA!!!, Dan karna KAMU! Saya terpisah dengan istri saya SIALAN!!"teriak mahesa seperti orang kesetanan

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Senja yang sudah kesakitan tetapi dengan tega mahesa terus menendang senja tanpa belas kasihan

"PERGI!pergi sebelum saya membunuh kamu di sini"ujar mahesa membuat senja dengan cepat berjalan kekamar dengan langkah sempoyongan

Flashback of

"Saat aku bermimpi mendapat kasih sayang papah nyatanya aku harus sadar dan menerima kenyataan yang sebenarnya, bahwa itu hanyalah sebuah angan angan semata"ujar senja dengan menatap kosong ke cermin dengan air mata yang sudah menetes membasahi pipinya

"Hiks,,hiks senja cape mah,senja nggak sekuat itu buat nanggung semuanya hiks hiks"keluh senja dengan tangisan pilunya

"Kalau senja mati, papah bakalan bahagia kan"lanjut senja tersenyum menatap dirinya di pantulan cermin dengan tatapan miris

"Oke..senja bakalan wujutin kebahagiaan papah"ujar senja tersenyum dengan air mata yang terus meluncur tanpa di minta,lalu melangkah hendak masuk ke kamar mandi

Tit! Tit! Tit!
Suara ponsel senja membuat ia menghentikan langkahnya menujuh arah suaranya ponselnya

"Hallo benar dengan princes Arjuna?"bunyi suara juna di sebrang sana

Sedangkan senja hanya mendengar dan melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda menuju kamar mandi dengan sambungan telpon yang masih menyala

"Sayang..kok diam aja sih"tanya juna karna tak mendapat jawaban dari senja

"Makasih!,makasih udah hadir di hidup aku,seperti senja yang selalu menghampiri langit,I love you Arjuna Aksara lexsandra!!"ujar senja langsung membenamkan seluruh tubuhnya ke dalam bathub kamar mandinya

"Sayang hey..jangan buat  macam macam,aku ke sana sekarang"ujar panik juna di sebrang sana yang sudah menyambar jaket dan kunci motornya dan mematikan panggilan

***
Kini juna sedang di perjalanan menuju rumah senja dengan kecepatan di atas rata rata

"Nggak nggak senja pasti nggak kenapa
napa "gumam juna yang terus menerus berusaha positive thinking

Brak!!!
Suara tendangan pintu rumah senja dan pelakunya siapa lagi jika bukan juna

"Astagfirullah!!,den kenapa datang langsung nendeng pintu rumah!, untung tuan baru aja keluar"kaget bi asih

Sedangkan juna tidak mendengarkan dan langsung lari menuju kamar senja

Brak!!

"Sayang!"

"Sayang kamu dimana!" Teriak juna yang terus mencari senja di penjuru kamar di ikuti bi asih di belakang

Cklek!
Bunyi pintu kamar mandi yang di buka oleh juna

"Sa-sayang"ucap gemetar juna melihat baju senja yang terapung,dan juna pasti tidak salah lihat karna senja masih memakai baju yang ia belikan

"SAYANG!"teriak juna kaget langsung mengangkat senja ke pangkuannya

"Sayang,bertahan okey"ujar juna langsung menggendong senja ala bridal style

"Astagfirullah non!, den pakai mobil aja ke rumah sakit karna nggak mungkin aden bawa non senja pakai motor besar aden"ujar bi asih langsung lari mengambilkan juna kunci mobil

"Ini den"ucap bi asih memberikan kunci mobil pada juna

"Sayang bertahan okey,aku nggak bakalan biarin kamu ninggalin aku"ujar juna memasukkan senja ke kursi samping pengemudi di ikuti bi asih duduk di kursi belakang

***
Saat ini mereka sudah berada di rumah sakit dengan juna yang berlari sembari menggendong senja

"Dokter! Selamatkan kekasih saya"ujar juna tidak bisa menutupi wajah paniknya

"Baik mohon menunggu di luar yah dek"ujar dokter itu memasukkan senja ke dalam Ruang IGD dengan senja yang sudah berbaring di brankar

"Selamatkan"tekan juna dengan menatap dokter itu sebelum pintu tertutup

_________________________________________
Huaaa senja nanti selamat nggak yah
😭😭😭

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
😘😘😘😘

🦋SENJA BERCERITA (END)🦋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang