Hay apa kabar.
Thankyou ya karena masih setia untuk menunggu part ini🤍🤍Hahaha lamaya baru di update.
Jangan lupa di share ya.Selamat membaca😁
~Jika kau bukan milikku
Mengapa kita bertemu?
Bukankah ketika seseorang
Bertemu akan menjadi
Pasangan nantinya?~
.
.
."Argasa, Alana berhenti kalian"
Tegas suara pak Bambang ketika melihat muridnya itu terlambat untuk datang ke sekolah.Argasa dan Alana seketika berhenti.Dada Alana terasa panas. Bukan karena ia takut tapi malu. Tentu ini pertama kalinya ia telat ke sekolah dan langsung ketahuan. Sebelumnya, ia tak pernah terlambat untuk ke sekolah. Tapi saat ini? Ia telat dan sekarang ia didapat.
"Mau ke mana kalian" Suara pak Bambang tedengar lagi. Keduanya segera berbalik badan.
Alana bingung mencari alasan. Sementara Argasa tenang-tenang saja. Seperti tidak ketahuan.
"Eh Bapak. Ini kita mau ke kantin. Iya kita mau ke kantin kan?" Alana menoleh pada Argasa. Di mana Argasa melipat kedua tangannya di depan dada."Kalian ini sudah terlambat. Masih saja berbohong. Sekarang ikut Bapak."
"Pak kita nggak terlambat kok." Tolak Alana
"Sudah cepat ikut bapak. Argasa temanmu mana. Pasti masih ada di balik tembokkan? Atau sudah ada di kantin."
"Mana saya tau pak. Saya bukan ayah mereka." Jawab Argasa dengan tenang. Argasa kelewat sopan.
"Kalian berdua segera ke lapangan. Saya mau cari teman kalian dulu. Kalau sampai bapak tidak dapat kalian di lapangan awas saja kalian." Ancam pak Bambang, lalu berjalan menuju warung Busa.
"Anjirlah. Gara-gara lo nih. Gue jadi dihukum" sesal Argasa lalu menyalahkan Alana.
"What? Kok gue. Lo kali yang salah. Ngapain lewat belakang." Tolak Alana tak terima disalahkan begitu saja. Lagi pula tadi Argasakan yang cari jalan lewat sini.
Tak dibalas oleh Argasa. Alana segera meninggalkan Argasa yang masih berdiri mematung tak percaya. Kali ini ia didapat telat ke sekolah. Biasanya ia selalu tak didapat. Setalah berpikir lama, Argasa segera menyusul Alana untuk ke lapangan.
"Datang juga lo." Ucap Alana dengan melirik pada Argasa yang tengah mengatur napasnya.
Sedari tadi, apel pagi masih belum selesai. Sedangkan Guru masih berkoar-koar dengan mic. Sehingga para siswa sudah bosan mendengar . Alih-alih para siswa-siswi tengah memandang Argasa dan Alana yang berdiri khusus di tempat lain. Beberapa siswa siswi berbisik-bisik. Bisa-bisanya ada siswa yang dihukum bareng Argasa.
"Kenapa sih semua orang ngelirik kita? Ada masalah apa." Risih Alana memandang beberapa siswa yang tengah memperhatikannya.
Namun tak dibalas langsung oleh Argasa. Justru argasa membalasnya dalam batin.
'Ya iyalah orang kita telat. Lo juga dihukumnya bareng gue.'Tak berselang lama, kemudian pak Bambang datang dengan beberapa murid yang ia temukan di kantin tengah membolos. Sanjaya, Imanuel, Fajri, dan Lukman berjalan di belakang pak Bambang. Pasalnya mereka berempat ketahuan sedangkan Gilang dan Rangga sempat bersembunyi ketika pak Bambang masuk ke dalam kantin Busa.
Flash Back
"Buset woy Argasa ketahuan panjat tembok bjir." Suara dari Rangga terdengar membuat inti Rangers itu terlihat panik.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGASA Dan RANGERS
Genç KurguMENDEKAT KECUALI PLAGIAT Kisah dua remaja yang saling menyukai tapi gengsi untuk menyatakan cinta. Hingga keduanya dipisahkan oleh.........