CFD

198 16 11
                                    


Keesokan harinya pukul 5 pagi, Yurim sudah bangun terlebih dahulu karena ia sudah terbiasa bangun pagi untuk pemanasan.

"Kaka-kaka.. bangun.. katanya mau ke cfd.. kakaaaa.. ka Bonaaa.. ka Soojiiii.." ucap Yurim sambil mengusap lembut pipi kedua kakaknya.

Kedua kakak Yurim masih terlelap.

"Buset, susah bener dibangunin.. kaaa.. ayoklaah, jadi ngga ke cfd?" Ucap Yurim yang masih posisi tiduran di tengah-tengah kakak-kakaknya.

"Hmmm, apasi dek, males, besok aja.." gumam Sooji.

"Lah besok mah Senin ka.. ayolah kaaa.." rengek Yurim sambil menggoyangkan badan Sooji. Sooji tak mengeluarkan suara tetapi malah memeluk erat adiknya dan mengunci tubuh Yurim pakai kaki.

"Ish.. kaaa.. ayolaaah.. malah dipeluk.." ucap Yurim. Ia tak bisa melepas pelukannya karna telalu erat.

"(Mencolek pipi Bona) ka Bona.. ayok kita cfd, olahragaaaa.." rengek Yurim.

"Hm? Kenapa dek?" Ucap Bona dengan suara parau dan sedikit membuka matanya.

"Ayo cfd, udah jam lima.. kita olahraga.." ucap Yurim.

"Nanti aja ah, masih pagi.." ucap Bona malas.

"Ishh.. ya begini nih orang-orang yang ngga pernah bangun pagi.. tidur lagi aja ah, gabut juga kalo gada temen.." ucap Yurim kemudian melanjutkan tidurnya lagi dan menenggelamkan wajahnya di dada Sooji.

Yurim tak bisa tidur karena sudah terbiasa bangun pagi. Ia mencoba untuk tidur lagi tapi tidak bisa. Ia memainkan wajah Sooji, dari mata, hidung, bibir, dan pipi. Sooji diam, hanya sedikit terusik.

"Ka, bangun.." ucap Yurim berbisik pada Sooji.

"Diem ah dek, brisik banget.." gumam Sooji sedikit kesal dan sudah melepaskan pelukannya.

Kemudian Yurim gantian memeluk erat Bona.

"Ishhh.. kaka, bangun.." bisiknya pada Bona.

"Eeemh.. deeek, jangan ganggu ah, kaka ngantuuuk.." ucap Bona tanpa membuka matanya.

"Ayolah kaaa.." rengek Yurim, Bona hanya diam dan masih terlelap.

"Aaah, kaka-kaka jahat.. katanya mau manjain aku.. yaudah deh mau lari-lari sendiri aja.. biarin adeknya diculik sama orang.. bye.." ucap Yurim kemudian beranjak dari kasur. Ia memang bicara agak keras agar kedua kakaknya bangun.

Tiba-tiba kedua kakak Yurim bangun.

"IYAAAAAA.. AH! GANGGU AJA BOCIL!!" ucap Bona langsung duduk.

"Tau nih, lagi mimpi enak juga.." ucap Sooji.

"Sama, gue juga tadi mimpi enak.. (melihat dada Sooji) eh kok basah dada lo Ji? Pas di situ lagi? Masa rembes? Lo udah keluar ASI nya?" Tanya Bona melihat dada Sooji tepat di bagian nipplenya basah.

"(Melihat dadanya sendiri) eh, kok basah sih? Ya belum lah ka, hamil aja belom.. masa keluar ASI? (Melihat dada Bona yang juga basah) lah, kaka juga tuh.. kaka kali yang udah keluar ASI, kan udah program kan pijit payudara biar ASI nya lancar?" Ucap Sooji menatap dada Bona.

"(Melihat dadanya sendiri) lah iya, masa udah keluar ASI nya sih? Cepet banget.." ucap Bona sambil meremas dadanya sendiri.

Kedua kakak Yurim bingung karena tepat di bagian putingnya basah. Mereka saling menatap dan melihat sekitar. Sekiranya aman, mereka langsung mengeluarkan dadanya dan memeras untuk mengetahui keluar ASI atau tidak.

"Punyaku ngga keluar kok.. malah agak sakit nih, mau mens kayaknya.." ucap Sooji sambil meremas dadanya.

"Punya kaka juga nih ngga keluar.. pasti ya belum keluar sih, baru dua kali pijit laktasi.." ucap Bona sambil meremas dadanya.

Son Family (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang