Son Family (18+)

Dewasa 18+

Pagi hari di hotel. Bona dan Eunseo masih tidur berpelukan, mereka terlihat sangat lelah karena permainan mereka semalam dan acara resepsi juga.

Di rumah, kamar Yurim. Sooji sudah bangun, sementara Yurim masih tidur pulas. Hari Minggu yang sangat melelahkan untuk keluarga bapak Son. Papa dan mommy pun masih terlelap di kamarnya.

"Ssssh, anjir mules.." ucap Sooji memegang perutnya, lalu turun dari ranjang dengan perlahan, kemudian merapikan selimut Yurim.
"Dasar bayik.. syukur deh udah reda demamnya.." tambahnya sambil mengusap lembut kepala Yurim, kemudian ia berjalan menuju kamarnya sendiri untuk menyetor sesuatu ke tabungannya.

Setelah menyetor, Sooji duduk di sofa dalam kamarnya.
"Aaaah.. legaaa.." ucapnya sambil menepuk pelan perutnya.

Kemudian ia mendapat telfon dari sang pacar, Harin.

"Morning beb.. tumben pagi-pagi telfon? Kenapa? ... Hmm.. mau jamberapa ketemuan? ... Okey, agak siangan aja ya, aku masih cape banget nih.. ... Okeyyy sayangkuuu.. bye.." ucapnya lalu menutup telfonnya.

"Hahh, si Harin ngajak ketemuan, aku kan udah bilang nanti dulu ketemuannya, aku masih pengen sama keluarga aku.. kemarin juga udah ketemu di nikahan ka Bona.. tapi nggapapalah, ngajak main kali ya.. ehehehu.." ia berbicara sendiri.

Kemudian ia mandi untuk membersihkan badannya.

Di kamar papa dan mommy.

"Emh.. sssshh.. sayaaang, kenceng banget sih nendangnya.. pelan-pelan dong nak.. kayak lagi main bola aja di perut mommy.." mommy mendesah sambil menyandarkan badannya di sofa. Ya, mommy sudah bangun dan duduk di sofa, sementara papa masih tidur pulas. Ia mengusap lembut perutnya.

Papa terbangun mendengar suara mommy.
"Eh, Jiyeon.. kenapa?" Tanya papa khawatir lalu berlari menuju mommy. Papa kalau sedang bersama mommy biasa manggil nama saja.

"Nggapapa sayang.. si dedek nih nendang-nendang kenceng banget.. lagi main bola keknya nih.." ucap mommy sambil senyum.

"Hahahha.. (mengusap lembut perut mommy) sayang, nanti aja dong main bolanya.. nanti main sama papa ya.. emm, dedeknya laper kali, jadi nendangnya kenceng.. sarapan yuk.." ucap papa senyum sambil menatap lembut mata mommy.

"Yuk.. oya, semalem kamu kemana? Angkat telfon dari siapa malem-malem hayo? Pake keluar kamar lagi.." Ucap mommy.

"Jiyeon, mulai nih cemburuan.. kaka yang telfon.." ucap papa.

"Kaka? Bona? (Papa mengangguk) Ngapain malem-malem telfon? Bukannya enak-enak sama suaminya malah telfonan sama papanya.." ucap mommy.

"Dia semalem mual-mual, pusing.. katanya perasaannya ngga enak gitu sama adek-adek.. trus minta tolong papa buat ngecek adek-adeknya.." jelas papa.

"Oh gitu.. hahh, kasian juga si kaka.. kita juga yang salah.. dari kecil kan si kaka udah bantuin ngurus adek-adeknya.. jadinya adek-adeknya suka bergantung ke dia.. nggabisa pisah gitu sama kakaknya.. Bona malah kayak ibunya sendiri dari pada mommy.." ucap mommy.

"Iya juga sih.. nanti lama-lama juga ngerti mereka.. kakaknya sudah waktunya menikah.." ucap papa. Mommy mengangguk.
"Makan yuk.." tambahnya lalu menggandeng tangan mommy. Setelah itu mereka berjalan menuju ruang makan.

Di kamar Yurim.
Yurim sudah bangun dan duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

Kemudian Sooji masuk ke kamar Yurim.
"Eeeh, adeknya kaka sudah bangun.. gimana sayang, udah enakan?" Ucapnya lalu mendekat ke arah Yurim.

"Kakakuuuuu.. peluk dong.. aku udah enakan.. berkat kaka.. nen sama kaka semalem.. eheheh.. makasih yaa.." ucap Yurim nyengir sambil merentangkan tangannya.