"Eh non Sooji!!!" Ucap pak Mahmud. Sooji pingsan sebelum pak Mahmud datang. Ia jatuh di lantai, tak sadarkan diri.
"BIIIII! BIBIII.. BAPAAAAK.. IBUUUKK.. NON SOOJI PINGSAN!!!" teriaknya sambil membopong tubuh Sooji dan membawanya ke ruang keluarga dan ditidurkan di sofa.Setelah sampai di sofa, semua anggota keluarga termasuk bibi datang.
"ADEEEEK.." ucap papa, mommy, Bona bersamaan.
"Dek.. yampun, kamu kenapa sayang? (Mengusap lembut kepala Sooji) Bi, tolong ambilin minyak kayu putih.." ucap mommy pada bibi, lalu bibi mengambilkan minyak kayu putih di kotak obat lantai bawah.
"Ini gimana kejadiannya pak?" Tanya papa.
Semuanya panik melihat Sooji, termasuk Eunseo dan Yurim. Mereka sudah bangun dan sedang mengobrol di dapur untuk mempersiapkan makan malam.
"Tadi saya lihat non Sooji sempoyongan jalannya, sambil pegangin kepalanya gitu.. trus pas saya samperin, non Sooji pingsan.." ucap pak Mahmud.
"Astaga.. dek, bangun nak.." ucap Bona yang tak kalah panik.
Kemudian bibi memberikan minyak kayu putih pada mommy, lalu mommy mengoleskan sedikit minyak kayu putih ke pelipis, leher dan bawah hidung Sooji.
Tak lama kemudian, Sooji siuman.
"Emh.. ssshhh.." ucapnya sambil memegang kepalanya.
"Dek.. syukurlah.. kamu kenapa nak?" Ucap papa, mommy dan Bona bersamaan.
"Emh.. (duduk) pala aku pusing bangeeet.. aaarghh.." ucap Sooji mencengkeram kuat kepalanya.
"Bawa ke rumah sakit aja pa.. mommy takut kenapa-kenapa.." ucap mommy sedikit menangis.
"Enggausah mom.. nggamau, aku nggamau ke rumah sakit.." ucap Sooji sambil memejamkan matanya.
"Dek, kamu pusing kayak gini, takut kenapa-kenapa.." ucap Bona.
"Nggausah ka.. aku nggamau ke rumah sakit.." ucap Sooji.
"Yaudah, biar papa panggil dokter aja ke rumah.. bentar papa telfonin dulu.." ucap papa lalu menelfon seorang dokter spesialis dalam, dokter langganan keluarga.
"Minum dulu nih.." ucap Bona memberikan teh manis hangat pada Sooji yang sudah disediakan oleh bibi. Kemudian Sooji meminum teh hangat itu.
"Makasih ka.." ucap Sooji. Bona mengangguk dan menaruh cangkir teh di meja.
"Kaka kenapa?" Tanya Yurim yang sudah menangis melihat kakaknya pingsan, ia memegang lembut tangan Sooji.
"(Senyum, menggeleng) Nggapapa sayang.." ucap Sooji.
"Mata kamu sembab gitu nak? Habis nangis ya?" Tanya mommy sambil mengusap lembut pipi Sooji.
"Engga mom, kelilipan aja tadi pas di rumah Harin.." ucap Sooji sambil senyum.
"Masih pusing banget dek?" Tanya Bona.
"Udah mendingan ka.." jawab Sooji.
Tak lama kemudian, dokternya datang. Sebelumnya bibi dan lainnya sudah kembali ke belakang, tinggal papa, mommy, Bona, Sooji, Yurim dan Eunseo yang masih duduk di sofa ruang keluarga. Sooji duduk di tengah-tengah mommy dan Bona.
"Permisi.." ucap dokter itu dari pintu dengan diantar oleh pak satpam.
"Eh, dokter Reza.. silakan dok.." ucap papa lalu mempersilahkan masuk dokter Reza.
"Dik Sooji ya yang sakit? Boleh diperiksa dulu?" Ucap dokter Reza mendekat ke arah Sooji.
"Silakan dok.. sini ka, pindah sini, biar adeknya diperiksa dulu.." ucap mommy lalu berdiri dan menggandeng tangan Bona. Mommy duduk di samping Yurim, sedangkan Bona masih berdiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Son Family (18+)
FanfictieKeluarga yang menormalisasi sex before marriage yang penting bisa jaga diri.. Lanjutan cerita di tiktok..