Tok tok tok..
Ada suara ketukan pintu, otomatis Sooji dan Harin menghentikan debatnya lalu Sooji membuka pintunya.
"Siang ka.." ucap Jiwoong yang baru saja datang lalu mencium punggung tangan Sooji.
"Hai.. siang juga.. adek ada Jiwoong nih.. masuk dek.." ucap Sooji sambil senyum lalu mempersilahkan masuk Jiwoong.
"Iya, makasih ka.. permisi.." ucap Jiwoong masuk ke ruang rawat Yurim lalu mencium punggung tangan Harin.
"Tuh anaknya, katanya kangen banget sama pacarnya.." ucap Sooji lalu duduk di samping Harin dan sangat dekat. Jiwoong lalu berjalan menuju ranjang Yurim.
"Hai.." ucap Yurim senyum.
"(Senyum) hai.. kamu pucet banget sih? Udah makan tadi? (Yurim mengangguk) udah mendingan belum?" Tanya Jiwoong berdiri tegak di samping ranjang.
"Udah, tapi masih sedikit lemes sih, demamnya juga baru turun sedikit.. duduk dong by, masa berdiri kek gitu?" Ucap Yurim.
"Iya Jiwoong, duduk aja, pegangan tangan kek, ngapain kek, ketemu pacarnya masa kek patung gitu.." Ucap Sooji.
"Bo-boleh ka?" Tanya Jiwoong gugup.
"Boleh lah, asal ngga kebablasan aja.." ucap Sooji.
"Serius ka boleh?" Tanya Yurim antusias.
"Ssssh.. iya boleh.. yang kamu tanyain tadi yaudah bolehlah, kaka kasih ijin.. tapi inget, jangan kebablasan.. okey? Kaka mau ke toilet dulu.. Jiwoong, kamu boleh ngapain aja sama adek gue, tapi tangan lo jangan nakal ya.. nanti aja kalo udah dewasa boleh main-main.." ucap Sooji, lalu beranjak dari duduk sambil menggandeng tangan Harin dan diajak ke toilet.
"Kamu kenapa?" Tanya Harin bingung.
"Ayok ikut gue bentar.." ucap Sooji lalu masuk ke toilet berdua.
"Kaka mau ngapain di toilet berdua??" Tanya Yurim.
"Bocil nggaboleh kepo!!" Teriak Sooji dari dalam toilet lalu mengunci pintu toiletnya.
Yurim dan Jiwoong hanya bingung dengan kelakuan Sooji.
"Hon, emang kamu minta ijin apa ke ka Sooji? Kok jangan sampe kebablasan?" Tanya Jiwoong yang sudah duduk di kursi lalu menciumi tangan Yurim.
"Ciuman by.. aku tadi tanya ke ka Sooji, boleh ngga aku ciuman sama pacar aku, awalnya ngga dibolehin, tapi nggatau deh kenapa tiba-tiba dia kasih ijin.. dia lagi pengen kali.." ucap Yurim.
"Pengen apaan?" Tanya Jiwoong. Mereka berbicara dengan berbisik agar Sooji tak mendengar obrolan mereka.
"Pengen gituan.. liat aja tuh kaka aku langsung ngajak ka Harin ke toilet, ngapain lagi mereka kalo ngga lagi gituan?" Ucap Yurim pelan.
"Oh gitu.. kalo gitu kita ciuman yuk, mau ngga?" Ucap Jiwoong pada Yurim.
"Tapi aku takut kalo kita ciuman trus lama-lama keenakan, minta lebih trus mitamit aku hamil duluan.." ucap Yurim.
"Engga hon.. kita ciuman aja.. aku janji deh ngga bakal nyelakain kamu, ngga bakal ngerusak kamu.. aku mau unboxing kamu setelah kita nikah aja, atau kalo udah ngga tahan nanti pas kita udah kerja aja.. gimana?" Ucap Jiwoong meyakinkan Yurim.
"Emang kamu mau nikahin aku?" Tanya Yurim.
"Ya kalo kita udah sukses, udah punya penghasilan sendiri ya ayok aja, aku akan lamar kamu.." ucap Jiwoong sambil senyum. Yurim yang mendengar matanya berkaca-kaca.
"Aku cium ya.. boleh?" Ucap Jiwoong, Yurim mengangguk.
Kemudian Yurim memejamkan matanya, Jiwoong menempelkan bibirnya ke bibir Yurim, sedikit ada lumatan. Yurim tak membalas perbuatan Jiwoong tapi ia menikmati. Sekitar 2 menit mereka berciuman, akhirnya Yurim bisa ikut melumat bibir Jiwoong. Yurim mendesah pelan karena lumatan demi lumatan yang diberikan Jiwoong. Kemudian mereka melepas ciumannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/372626500-288-k424393.jpg)
YOU ARE READING
Son Family (18+)
FanfictionKeluarga yang menormalisasi sex before marriage yang penting bisa jaga diri.. Lanjutan cerita di tiktok..