Suara teriakanmu membuat aku terngiang , melihat tingkah lakumu yang tiba-tiba berubah menjadi seperti api yang tersulit bensin.
Semakin meluas suaramu itu sampai telingaku selalu berdengung kencang tak kuat menahan terlalu bising.
Lalu tatap tajam matamu seperti ingin menikam secara perlahan , tanganmu mengepal seperti ingin menghantam ku dan aku masih tak sanggup untuk berbicara karena aku hanya ingin mengerti dirimu , tapi sayangnya masing-masing dari kita berucap
" Manusia hanya ingin di mengerti "
Kita bersandiwara siapa yang paling terluka , bahkan untuk berjumpa saja kita saling membuang muka aku tak sanggup menerka hingga murka yang aku terima.
Aku sering melamun untuk bunuh diri karena tanganku tak sanggup memeluk diriku sendiri , bahkan dirimu sudah tak lagi bertanya dimana kamu saat ini ?
Kita sama-sama bersedih atau hanya aku sendiri yang merasakan perasaan yang bergerumuh riuh , waktu tak lagi berhenti di atas , kini ia semakin menunjuk kebawah sampai tak lagi melihat hari-hari yang cepat berlalu.
3 tahun berlalu , aku masih menjadi benalu untuk diriku sendiri , bahkan aku tak sanggup melihat dunia luar.
Perlahan semua menjadi banal.
Aku terpukul hingga terjungal.
Hingga aku hilang akal.
![](https://img.wattpad.com/cover/371388526-288-k337919.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
semoga kita tidak saling lupa atas nama cinta
PoesíaCatatan dari seorang yang sering kali banyak gagalnya tapi tetap punya mimpi " Rangkaian kata-kata kegelisahan "