09. It's Okay, I'm Here

202 28 13
                                    

*First's POV*

Sepertinya akhir-akhir ini Tuhan tidak terlalu membenciku. Aku juga mulai bersyukur atas beberapa hal yg terjadi padaku belakangan ini. Terutama tentang dia, Khaotung. Aku bersyukur selama ini dia baik-baik saja. Aku bersyukur selama ini dia menjalani hidupnya dgn baik. Aku bersyukur Tuhan mempertemukanku lagi dengannya. Aku juga bersyukur dia tidak mengingatku, karena jujur aku takut.

Aku takut jika dia mengingatku, dia akan membenciku. Dan yg paling aku takutkan adalah Khaotung tidak bisa memahami diriku yg sekarang. Aku pun sadar bahwa aku bukanlah diriku dimasalalu. Khaotung pasti tidak akan menyukai versi dewasa diriku yg seperti ini. Biarlah semua seperti ini, aku tidak ingin mengacaukan segala yg sudah terlihat lebih baik.

*Author's POV*

Lihat saja, bagaimana mungkin First tega untuk kembali mengacak-acak kehidupan Khaotung yg sudah jauh lebih baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lihat saja, bagaimana mungkin First tega untuk kembali mengacak-acak kehidupan Khaotung yg sudah jauh lebih baik. First masih ingat dgn jelas bagaimana Khaotung yg sering berada dalam bahaya karena berteman dengannya ketika itu. Dan sekarang, setelah Khaotung tidak lagi terlibat dalam hidupnya, dia baik-baik saja bahkan mungkin juga jauh lebih bahagia.

Khaotung...
Sosok pria yg kini tertidur diatas sofa rumah First setelah drama muntah-muntah hingga membuat tubuhnya lemas. Sudah berjam-jam lamanya Khaotung belum juga terbangun. Entah karena memang terlalu lemas atau memang sudah terlanjur nyaman berada didalam rumah pria misterius yg seharusnya dia selidiki itu.

Sementara First, dgn sekaleng minuman beralkohol ditangannya dia duduk dilantai bersandarkan sofa yg ditiduri Khaotung. Entah sudah berapa banyak yg First minum, kaleng kaleng itu cukup banyak berjatuhan disampingnya. Kepalanya juga mulai terasa pening dan matanya sedikit memerah.

"Apa kau sudah sadar?"

First merasakan kaki Khaotung yg menyenggol punggungnya, sepertinya pria itu mulai terbangun dari tidur panjangnya.

"Yok??"
Khaotung mengusap matanya yg masih enggan terbuka.

"Apa yg kau lakukan disini?"

Bahkan Khaotung belum menyadari dimana dia saat ini. First tidak memberikan respon apapun terhadap Khaotung yg masih setengah sadar itu.

"Oh shit.... Apa aku tertidur dirumahmu?"

"Seperti yg kau lihat."

"Kenapa kau tidak membangunkanku?"

Khaotung merapikan rambutnya yg berantakan sebelum duduk tepat disamping First yg masih duduk dilantai.

"Kau tidur seperti orang mati, sepertinya mimpimu juga sangat indah. Aku tidak tega mengganggu mimpimu."

"Mimpi indah itu hanya mitos."

Tanpa melihat apa yg sedang dipegang oleh First, Khaotung meraih kaleng minuman itu dan langsung meneguknya. Alhasil, Khaotung tersedak karena ternyata yg dia minum adalah alkohol.

(Don't) Leave Me - FirstKhaotung ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang