10. I Found You

178 26 11
                                    

Mengingat setiap kata yg diucapkan First saat pria misterius itu ssetengah sadar kemarin, Khaotung yakin ada sesuatu yg tidak dia sadari dan mungkin itu berhubunban dgn dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengingat setiap kata yg diucapkan First saat pria misterius itu ssetengah sadar kemarin, Khaotung yakin ada sesuatu yg tidak dia sadari dan mungkin itu berhubunban dgn dirinya. Tapi Khaotung yakin pria yg mengaku bernama Yok padanya itu masih sepenuhnya sadar ketika mengatakan bahwa dia merindukan Khaotung.

Gambaran ketika First menciumnya tanpa permisi pun tiba-tiba ikut melintas didepan matanya.

"Tidak tidak Khao, bukan itu yg harus kau pikirkan."

Bulu kuduknya merinding seketika mengingat sentuhan bibir First padanya. Meskipun hanya beberapa detik, tapi terasa hangat dan lembut. Khaotung mengusap beberapa helai rambut yg menutupi dahinya keatas berharap adegan itu juga iku terangkat dari ingatannya. Khaotung harus melupakan itu, ada hal lain yg lebih penting untuk diingat saat ini.

"Sepertinya Yok mengenalku lebih lama dari yg aku tau."

Khaotung memutar mutar bulpoin dijarinya seiring dgn isi kepalanya yg ikut berputar. Apa yg tidak dia ketahui disini, Khaotung sungguh sangat penasaran.

"Apa dia temanku saat kecil? Tapi tidak mungkin. Aku pasti akan mengenalinya kalau itu benar."

Kembali mengingat jauh kebelakang, Khaotung mulai mengabsen satu persatu teman sekolahnya. Tidak ada yg bernama Yok. Bahkan pria manis itu juga tidak memiliki banyak teman kala itu.

"Kenapa aku tidak memiliki petunjuk apapun."

"Petunjuk apa?"

Khaotung terlonjak kaget ketika tiba-tiba saja suara perempuan terdengar dibelakangnya. Khaotung memutar tubuhnya untuk melihat siapa yg datang mengacaukan apa yg sedang dia pikirkan.

"Namtan?"

Wanita cantik itu berdiri dihadapannya dgn senyum yg merekah. Khaotung melihat kearah lain, Force juga ada disana berdiri sedikit jauh dari mereka berdua. Namtan meminta Force untuk menunggu karena dia ingin berbicara dgn Khaotung secara pribadi. Namtan sudah terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya. Tidak ada lagi marah serta teriakan ketakutan seperti sebelumnya. Sepertinya wanita itu bisa segera sembuh total dari depresinya.

"Sedang jalan-jalan?"

Namtan mengangguk mendekat kearah Khaotung dan ikut bersandar pada pegangan besi yg terasa dingin karena terkena angin sore.

"Apa yg kau lakukan, Khao? Aku tidak melihatmu beberapa hari?"

"Tidak ada. Aku hanya mengambil libur, aku bosan tidur di rumah sakit."

Khaotung terkekeh diikuti oleh Namtan yg juga tertawa kecil dgn candaan Khaotung. Namtan mengangkat kepalanya menatap langit sore berwarna oranye dengan beberapa awan yg berjalan pelan diatas sana.

"Aku juga bosan. Aku merindukan rumahku."

Pria disampingnya menatap iba kearah Namtan. Sudah bertahun-tahun lamanya wanita itu terkurung disana, tentu saja sangat membosankan. Bahkan mungkin ini adalah kali pertama bagi Namtan setelah 10 tahun untuk bisa berjalan dgn santai menyusuri rumah sakit.

(Don't) Leave Me - FirstKhaotung ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang