17. Villain

139 21 12
                                    

Bertahun-tahun telah berlalu, First pikir rasa sakitnya juga telah berlalu. Namun ternyata dia sepenuhnya salah, rasa sakit itu masih bersarang dgn nyaman di dalam dirinya. Melihat dua sosok yg dulu membuangnya kini berdiri tepat dihadapannya membuat dunia First berhenti seketika.

Setelah memutuskan untuk pergi secara diam diam dari rumah sakit, First bermaksud untuk kembali ke rumahnya. Dan keputusan tersebut membawanya pada pertemuan dgn kedua orang tuanya disana.

"Apa yg kau lakukan disini?"

Awalnya First begitu bahagia melihat ayah dan ibunya setelah sekian lama, berharap mereka akan kembali bersama menjadi keluarga yg seutuhnya. Namun semua itu hanya keinginan First saja, orang tuanya tidak pernah berpikir demikian.

"Kalian menjemputku?"

Senyumnya masih terukir pada wajah First, begitu indah dan penuh harapan. Langkah kecilnya perlahan mendekati ayah dan juga ibunya yg berdiri disamping mobil mereka. Mereka berada di belokan yg masih sedikit jauh dari rumah. Entah apa yg mereka lakukan disana, First juga tidak berniat untuk tau. Yang First yakini adalah mereka disana untuk menjemputnya dan membawanya pulang, sama seperti yg dilakukan pada Namtan.

Berbicara tentang Namtan, First tidak melihat kakak perempuannya itu disana. Bukankah ayah dan ibu membawanya pulang?

"Dimana Namtan? Bukankah dia bersama kalian?"

Wanita tua yg tidak lain adalah ibu First itu hanya berdecak kesal. Dia memasuki mobilnya setelah menatap First penuh kebencian. First sudah biasa mendapat pandangan tidak suka dari ibunya, karena memang wanita yg telah melahirkannya itu sama sekali tidak pernah menyayangi dirinya.

"Semua karena mu, aku menyesal kau masih hidup sampai sekarang."

Namun ini ayahnya, First tidak mengerti kemana perginya pria tua yg slalu menyayanginya itu. Meskipun tidak sepenuhnya, tapi kehangatan itu sempat First rasakan dulu ketika bersama dgn ayahnya. Tapi kini hanya dingin yg menyelimuti setiap kata yg keluar dari bibir ayahnya.

"Sebaiknya kau jangan lagi menemui Namtan, akan lebih baik jika kau pergi dan tidak pernah terlihat lagi."

Seakan di jatuhkan dari ujung tebing lalu terjatuh ke dasar jurang. Tidak menyangka kata kata menyakitkan itu keluar dari tutur ayahnya. Apa yg salah pada diri First hingga membuat semua orang membencinya?

Dia tidak pernah menyakiti orang lain, tapi dia yg terluka.
Dia tidak pernah mengganggu orang lain, tapi dia yg di salahkan.
Dia tidak pernah meminta apapun, tapi dia yg mendapatkan balasan buruknya.

First berlari secepat yg dia bisa meskipun kakinya seakan ditarik untuk berhenti saat itu juga. Tubuhnya bergetar hebat seolah mimpi buruk itu mengejarnya. Kakinya melemah seiring tubuh yg kini berhasil dia bawah meringkuk di bawah tempat tidurnya. Yah setidaknya disana masih menjadi tempat ternyaman untuk First berlindung setelahnya.

 Yah setidaknya disana masih menjadi tempat ternyaman untuk First berlindung setelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Don't) Leave Me - FirstKhaotung ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang