sejak hari itu , tin selalu datang ke restaurant naret tepat sebelum restaurant itu buka.alasannya masih sama, karena dia membutuhkan tempat untuk melakukan pekerjaanya, meski naret tidak melarangnya namun perlakuan istimewa yang di dapatkan tin membuat diao dan pekerja lainnya merasa risih.
"selesai!!"ujar tin,
diao menghela nafasanya lalu menghampirinya
"kurasa mulai sekarang kau harus membayar lebih untuk wifi "ujarnya"hm baiklah!"jawab tin dengan seyuman
diao mendengus melihat tngkah tin yang bahkan tak merasa tersinggung dengan perkatannya.
"ngomong-ngomong dimana manager kalian?"tanya tin
"aku tdak tahu, restaurant tetap berjalan meski dia tidak ada, asalkan koki dan para pelayan berada disini, jadi jika kau ingin pesan atau membutuhkan sesuatu yang lain. katakan saja padaku!"
tin membuang nafasanya kecewa,
"hey, sebenarnya aku penasaran, bagaimana manager bisa mengenalmu?"tanya diao lagi
tin terdiam, lalu tiba-tiba ingatannya kembali pada catatan bukunya yang dia baca sejak dia bangun.
"itu... dia mengatakan kami bertemu saat SMA, dia seniorku yang sangat galak dan jutek, sangat sulit untuk mendapatkan perhatiannya, namun ada sesuatu hal yang terjadi hingga dia melembut"
"dia? kau bermkasud mneceritakan siapa?" tanya diao bingung
"Tentu saja aku, hey... duduklah sebentar, aku akan menceritakannya padamu"pinta tin seraya memberi isyarat dengan tangannya
diao menggeleng tanda tak setuju
"aku sedang bekerja mana bisa duduk bersama pelanggan!""belum ada pelanggan lain, aku akan menceritakan sedikit ceritaku padamu"
diao terdiam sesaat sambil menyilangkan tangannya, lalu dengan ragu dia menggeser kursi yang ada di samping tin dan duduk di atasnya.
"katakan!"
"rupanya kau juga penasaran dengan kehidupan boss mu"
"ya! karena saat pertama kau datang, boss langsung murung di kantornya , aku mendengar isakan pelan disana, jadi aku penasaran, orang sperti apa yang menyakitinya seperti itu"
tin terdiam dengan wajah sedih, dia menunduk menatap meja .
"kenapa?apa kisah kalian memang menyedihkan sebelumnya?"tanya diao
"aku tidak tahu..."
Jawab tin pelan
Nada bicaranya tak lagi bersemangat"hah?bagaimana kau bisa tidak tahu?"
"saat aku bangun , aku tak mengingat apapun!"
"maksudmu?"tanya diao semakin tak mengerti
"aku..."
"diao?"panggil naret tiba-tiba datang dari belakang mereka, diao langsung gelagapan berdiri dari duduknya
"ya khun"jawab diao
"kau tidak bekerja?"naret mendekati mereka
"diao menyarankan aku menu istimewa untuk besok, aku hanya bertanya tentang bahan makanannya , karena aku cukup pilih-pilih" suara tin malah terdengar menjadi jawaban pertanyaan naret.
"oh.. kalau begitu kau bisa kembali bekerja!"suruh naret pada diao
"baik khun.."jawab diao Patuh
diao lalu pergi darisana,u kemudian naret duduk di kursi yang diao duduki tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better Me (Poohpavel)
Ficção Adolescente3 tahun berpacaran bukanlah waktu sebentar bagi tin dan naret untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius . namun beberapa hal setelah semuanya baik-baik saja. membuat mereka harus mengakhiri hubungannya. ada alasan tertentu yang tak bisa mereka...