Prolog

814 21 3
                                    

Holaaa semuanya!

Kembali lagi sama aku, aku bawa cerita baru nih, ramein yyaa-!!

Cerita ini terinspirasi dari seseorang, tapi kembali lagi ini murni fiksi,

Kejadian dalam cerita ini gak nyata.

Yuk absen dulu yuk👉👉

Hargai penulis, jangan jadi pembaca gelap dan jangan lupa tinggalin jejak dan vote!

•••

Happy Reading!!

I Confess My Love

Pertemuan tanpa adanya perencanaan adalah cara semesta untuk membuat kita berpikir, semuanya dapat terjadi tanpa harus diberitahu. Plot twist terindah adalah ketika kamu berpikir dia berada genggaman lain, ternyata dia berada di genggaman-mu.

Mungkin dia berada di genggaman-mu tetapi pada akhirnya, genggaman itu hanya sebatas kamu yang menggenggam dan dia berusaha melepaskan.

Seperti siang ini, tepat berada di lapangan futsal seorang gadis dengan dress biru muda berniat Confess kepada lelaki ber-jersey biru dengan nama di punggungnya, Bara.

Setelah menyaksikan pertandingan futsal yang telah selesai, Iqala --- gadis yang menyukai Bara berniat untuk mengakui bahwa dia begitu mencintai lelaki itu. Berlari kecil untuk menghampiri Bara, hingga langkah kaki itu terhenti sebelum berada di hadapan lelaki itu.

"Sayang!"

Teriakan itu berhasil membuat Iqala terhenti, gadis dengan membawa botol minum dan tissue menghampiri Bara. Bara --- lelaki itu tersenyum menyambut baik gadis yang menghampirinya, Shera --- pacarnya.

Iqala menjatuhkan botol minum itu dan menundukkan kepalanya. Sia-sia dia kemari, percuma saja dia kemari hanya untuk menyaksikan sepasang kekasih itu.

"Dia begitu jahat, kan? Ayo kita kembali, Kala."

Iqala menoleh ke belakang, disana ada ketiga temannya.

"Kembali, Kala. Masih ada lelaki baik yang akan menerima cintamu,"

"Jangan pernah berpikir untuk menyalahkan dirimu sendiri, Kala. Lelaki itu pantas untuk disalahkan,"

Iqala terduduk lesu, Kennaira, Zetta, dan Rora menghampirinya. Ketiganya memeluk erat tubuh Iqala yang bergetar hebat.

"Gue kira dia masih sendiri setelah putus sama pacarnya yang itu, ternyata... Dia sekarang pacaran sama Shera ya?" Ucap Iqala bergetar.

"Lalu, mengapa tatapannya dan sikapnya seolah-olah nyuruh gue buat terus suka sama dia. Giliran mau confess, kok malah gini?" Lagi, suara Iqala bergetar dan parau.

"Lupakan," ucap Kennaira lirih.

•••

Di malam hari sayup angin menerpa wajah cantik Iqala yang membelakangi Bara yang berusaha untuk menggapai cintanya kembali. Tetapi cinta itu sudah sirna beberapa waktu lalu.

Posisi mereka saat ini berada di alun-alun kota. Sebenarnya ini adalah pertemuan yang tidak disengaja oleh Bara dan Iqala.

"Kala, gue suka sama lo.. " ucap Bara dengan lembut.

Iqala diam tak bergeming. Memangnya Bara tidak berpikir dulu untuk mengatakan itu? Seperti sadar diri saja untuk mengutarakan itu.

Dimana dia disaat dirinya menginginkan cinta itu, kenapa dulu Bara lebih memilih Shera daripada dirinya? Apakah hanya sebatas pelampiasan belaka?

"Gue nggak bisa, Bar," ucap Iqala.

Bara mendongak dan berdiri di samping Iqala.

"Kenapa? Bukankah kita saling menginginkan, Kala?"

'Bodoh, bodoh, lelaki bodoh!'

Umpat Iqala didalam hatinya.

"Dulu, disaat gue pengen banget ngerasain cinta lo, lo kemana Bar?" Iqala menyinggung Bara tentang perasaannya dulu.

Bara terdiam.

"Lo lebih milih Shera daripada gue, padahal Lo jelas tau kalau gue suka sama lo! Lo itu brengsek, Bara!" Ketus Iqala kasar.

"Dan sekarang, Lo dateng ke gue buat confess? Lo telat Bar, perasaan gue udah beda."

Bara terdiam seribu bahasa, logika dan perasaannya kelu tak bisa berpikir. Kenapa dia begitu bodoh?

Iqala menyukainya sejak dia mengakhiri hubungan dengan mantannya sebelum ia bersama Shera, hingga dia memiliki hubungan dengan Shera. Kenapa bisa Bara sebodoh itu untuk mengetahui perasaan Iqala.

"Maaf," ucap Bara kaku.

"Kata itu gak berlaku lagi, gue mati rasa. Gue rasa udah gak ada yang perlu kita obrolin, gue pergi," ucap Iqala menoleh sekilas kearah Bara dan berniat langsung pergi.

"Tunggu!" Sela Bara menarik pergelangan tangan Iqala. Iqala menepis tangan Bara.

"Apa gue masih bisa dapet kesempatan buat jadi, pemilik hati lo?" Tanya Bara. Jujur saja, rasa ingin memiliki gadis ini bergejolak di hati Bara.

"Berusaha buat gue jatuh cinta lagi, kalau Lo berhasil, Lo bisa jadi pemilik hati gue." Ucap Iqala tersenyum smirk.

Bara mengganguk. "Gue bakal usaha,"

•••

Yahhh prolognya gantung ya? Wkwkw

Spam disini dan komen 'next'

Bantu promosikan yaa, terimakasih

[✓] I Confess My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang