[✓] I Confess My Love

•I Confess My Love 18•

Haii
I'm come back all<3

Excited-nya kalian, excited-nya aku juga ❤️

Nggak kerasa udah mendekati ending aja~

Tandai typo!

Jangan lupa untuk tinggalin jejak dan vote ya.

•••

Happy Reading:)

"Semuanya telah berubah, begitu juga perasaanku padamu."

-Iqala Keylana-

•

•

•

Mati rasa itu murni adanya, dimana penderita tersebut tidak merasakan jatuh cinta lagi setelah di kecewakan. Mau sedekat apapun lelaki dengannya, Iqala tidak akan pernah membuka hati kembali.

Perasaannya yang dulu begitu menginginkan Bara, sekarang telah ikhlas bila harus melupakannya. Iqala tahu maksud sang pemilik alam semesta yaitu dirinya tidaklah cocok dengan Bara yang begitu br*ngsek.

Jika nanti Bara datang kepadanya dengan perasaan yang sama, Iqala pastikan Bara akan merasakan yang setimpal dengan dirinya. Demi apapun Iqala tidak akan pernah mau mencintai lelaki itu, meskipun lelaki itu berjuang.

Catat baik-baik, Iqala tidak akan pernah mau menerima Bara jika suatu saat nanti lelaki itu mulai mencintainya. Iqala berani bersumpah!

Lupakan masalah perasaan yang tidak ada habisnya, mari temani Iqala mencari kado pernikahan untuk temannya. Ah, Iqala begitu sedih 3 hari lagi adalah hari pernikahan Kennaira.

Iqala bukan tidak bahagia jika Kennaira menikah begitu cepat, ia hanya memikirkan dirinya yang nanti tidak akan memiliki teman lagi. Sebenarnya ada Zetta dan Aurora, hanya saja kan yang dekat dengan rumahnya hanya Kennaira. Tidak mungkin kan Iqala harus satu rumah dengan Kennaira dan Altair?

Di mall Iqala berjalan di toko pakaian, niatnya ia ingin membeli piyama untuk temannya itu. Iqala tidak ingin jahil jadi ia memilih untuk membeli piyama saja daripada pakaian yang itu. Ah kalian tau maksud Iqala :v

"Yang warna merah cantik, pink juga cantik," gumam Iqala memilih piyama yang lumayan mahal itu.

"Jadi mau yang mana kak? Oh iya warna peach ini juga cantik," ucap pelayan wanita dengan ramah.

Iqala mengambil piyama berwarna peach itu, hingga tangannya menyodorkan ketiga piyama mahal itu.

"Saya beli semuanya ya mbak, bungkusin sekarang ya." ucap Iqala tersenyum ramah.

"Ditunggu ya kak," ucap pegawai tersebut dibalas anggukan kepala oleh Iqala.

Sembari menunggu pegawai toko tersebut membungkus pesanannya, Iqala memutari seluruh isi toko tersebut. Ia memilih beberapa parfum dan aksesoris, tetapi suara perempuan dengan nada pickme itu mengalihkan fokus Iqala.

Sepertinya di balik rak aksesoris itu ada dua manusia berjenis kelamin perempuan sedang bergunjing. Iqala yang tau arah pembicaraan kedua manusia itu terus menguping sembari memilih beberapa barang yang ingin ia beli juga.

"Waktu kapan itu gue denger kalau Kennaira bakal jadi istri Al, gue syok banget,"

"Lo denger dari siapa? Ntar berita lo hoaks,"

"Gue serius, gue waktu itu ke perpustakaan dan denger sendiri dari mulut Al,"

"Ah ngaco deh,"

"Gue beneran Len."