Jangan lupa follow instagram aku dan mereka🖐
*****
"Bersabar sedikit, nanti dia pasti bisa jadi milik kamu. Memiliki memang tidak segampang mengagumi."
*****
Setelah memarkirkan motor di area parkiran rumah sakit, Galen pun segera berlari menuju ruangan tempat rawat inap Alezra yang sebelumnya sudah diberitahu oleh Mahen, melalui pesan grup.
Sesampainya di sana, Galen langsung membuka pintu dengan grasak-grusuk. Hal itu, membuat mereka yang ada di ruangan, sontak terlonjak kaget.
“Ezaaaaaa!!!!” Galen berlari sambil merentangkan kedua tangannya. Dia yang ingin memeluk Alezra---tidak berhasil, karena laki-laki itu malah menepisnya kasar.
“Jahat! Gue mau meluk juga!” kesal Galen mengerucutkan bibirnya, cemberut.
“Gak usah menodai gue,” balas Alezra memicingkan matanya, sinis.
“Apasih anjir. Emang kalo dipeluk gue, lo jadi ternodai hah?!” Galen tersulut emosi.
“Iya,” jawab Alezra singkat, padat, dan jelas.
Galen refleks mengerjapkan kedua matanya. “Temen biadab lo. Gue sampe rela gak mampir ke rumah uel, demi bisa cepet-cepet ketemu lo, Za. Segini gak dihargai effort gue?” gerutunya, yang kemudian mengambil duduk di sofa, tepatnya disebelah Mahen.
“Uel, uel, geli banget anjing gue dengernya.” Jovian bergidik ngeri. Bulu kuduknya sampai meremang, karena saking merinding melihat ekspresi Galen.
“Dipikir ulet bulu kali,” tambah Arzan mencibir.
“Uel ke ulut bulu jauh banget monyet!” sentak Galen menatap mereka berdua dengan tajam. Dia pun lalu kembali berkata, “Uel panggilan kesayangan gue buat Aurel. Orang lucu kok.”
“Iya, iya, gimana lo aja Galen butut,” sahut Alezra menghembuskan napas lelah.
Galen hanya tersenyum lebar menanggapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice to Meet Galen
Teen FictionBagaimana jika seorang anggota geng motor berpredikat buaya, yang kerap kali menggodai perempuan, tiba-tiba jatuh cinta? Dia Galen Pangestu. Anak basket bernomor punggung 05, pemilik senyuman paling manis seantero sekolah. Banyak perempuan yang jatu...