1. UKS dan Pertemuan Yang Ada

61.7K 2.5K 490
                                    

HALLO, WELCOME TO MY STORY🖐

CERITA INI MERUPAKAN SERIS EGRIOS KETIGA.

SERIS PERTAMA >> MAHEN ALGRAFA

SERIS KEDUA >> ALEZRA

BISA BACA SECARA TERPSIAH JUGA YAA!!

BISMILLAH, SEMOGA KALIAN SUKA🤝

SEBELUMNYA TAU CERITA AKU DARI MANA?

****

"Apa gue dan lo, bakal dipertemukan lagi?"

-Galen Pangestu-

****

MEI 2021

Seorang laki-laki yang mengenakan jersey merah bernomor punggung 05 itu, tengah meringis kesakitan, sambil berjalan sedikit pincang menyusuri koridor sekolah.

"Gila sakit banget. Gak kuat jalan lagi gue," ucap Galen. Laki-laki yang memiliki kedua alis tebal, bibir merah muda, dan pemilik senyuman paling manis di SMA NURANGGA.

Galen terus melangkahkan kakinya, berusaha menahan rasa ngilu dan nyeri yang kian menyerangnya. Dia baru saja selesai bertanding basket dengan sekolah lain. Kakinya mengalami keseleo, sampai lebam biru.

Sebenarnya, teman-teman Galen sempat menawarkan untuk mengantarkannya ke UKS. Tapi, Galen malah menolak. Dia tidak mau merepotkan timnya yang pasti sedang capek.

"Aduh."

Tubuh Galen tiba-tiba bertabrakan dengan seseorang. Hal itu, membuat Galen jadi menghentikan langkahnya. Perlahan, dia pun mengangkat kepala, menatap seorang perempuan yang berdiri di hadapannya.

Kedua mata Galen langsung terpaku. Mulutnya mendadak membisu. Dia memperhatikan perempuan itu, tanpa berkedip sedikit pun. Cantik. Perkataan itu terlontar di dalam hatinya.

"Jangan menunduk kalo jalan," ucap Aurel. Raut wajahnya tampak tenang, tidak berekspresi sama sekali.

Galen pun menyadarkan dirinya. Dia kemudian menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Maaf, maaf. Kaki gue sakit, mau ke UKS."

"UKS?" ulang perempuan itu.

Galen mengangguk. Bola matanya lalu melirik ke atas, melihat sebuah plang bertuliskan UKS. Ternyata, dia sudah sampai setelah berjalan panjang menyusuri lorong sekolah.

"Gue kebetulan petugas PMR yang lagi berjaga. Mau gue bantu ke dalam?"

Galen refleks mengerjapkan kedua matanya. Tidak ingin banyak berfikir, dia lantas mengangguk cepat. "Boleh."

Aurel dengan segera meraih tangan Galen dan melingkarkan di bahunya. Dia memapah tubuh Galen memasuki ruang UKS.

Sementara Galen. Laki-laki itu mendadak membeku, saat mendapatkan perlakuan seperti ini. Aneh. Kenapa jantungnya berdebar dua kali lebih cepat sekarang?

Sesampainya di dalam, Aurel pun membantu Galen untuk merebahkan tubuhnya di atas brankar.

"Keluhan apa?" tanya Aurel menatap wajah Galen.

"Keseleo," jawab Galen menunjuk kaki kirinya.

Pandangan Aurel kemudian beralih ke arah yang ditunjuk Galen. Dia bisa melihat lebam biru cukup parah di kaki laki-laki itu.

Nice to Meet GalenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang