4. Buket Bunga dan Orang Misterius

18.2K 1.1K 566
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM MEREKA DAN AKU

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM MEREKA DAN AKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

"Tuhan, tolong selalu jaga hati yang satu itu buat gue ya!"

****


Kelima motor ninja berwarna hitam melaju memasuki gerbang sekolah SMA NURANGGA. Mereka tak lain dan tak bukan, merupakan anak inti Egrios. Perkumpulan yang selalu menggunakan jaket berlogokan nama geng nya di setiap punggung mereka.

Setelah sampai di parkiran, Galen lantas melepaskan helmnya. Dia pun menyugar rambut, sambil sesekali melirik ke spion. Memastikan, jika wajahnya terlihat tampan hari ini.

“Ngaca mulu lo, kayak ganteng aja,” celetuk Alezra yang baru saja turun dari motornya.

“Tumben amat gaya rambutnya beda?” tambah Arzan berdiri di hadapan Galen.

“Yaelah, lagi naksir cewek dia,” timpal Jovian seraya merangkul bahu Arzan. Bola matanya menatap Galen dengan ekspresi meledek.

Galen yang sejak tadi masih sibuk menata rambut, lantas ikut turun, dan berjalan menghampiri mereka. “Gue emang ganteng kali, Za. Gak usah gengsi untuk mengakui.”

“Najis.” Alezra bergidik ngeri. “Masih kalah jauh sama gue,” lanjutnya begitu narsis. Jika kalian bertanya siapa laki-laki paling percaya diri di Egrios, sudah pasti jawabannya Alezra Elvando. Tingkat narsisnya, sudah sangat melampaui batas!

“Iya Paketu,” jawab Galen memutar bola matanya, malas.

“Sampai kapan ngobrolnya?”

Suara itu berasal dari Mahen. Sontak, hal tersebut, berhasil memancing perhatian keempat temannya. Mereka memandangi Mahen yang tengah berdiri dengan memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana abu-abu. Raut wajahnya tetap datar. Kata dingin, sangat melekat pada laki-laki itu.

“Buru-buru banget sih batu? Masih lama kali masuknya,” ujar Galen.

“Pegel gue berdiri,” jawab Mahen melirik Galen.

Nice to Meet GalenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang