25. Gagal Move On

2.1K 404 226
                                    

📌DITUNGGU VOTE DAN KOMENNYA📌

‼️DONT SIDERS PLIS, KOMEN DAN VOTE KALIAN ADALAH PENYEMANGATKU BUAT UP‼️

****

“REL! AUREL! AUREL KAMU DIMANA?!”

Teriakan keras yang suaranya seakan familiar di telinga Aurel, membuat perempuan itu yang sedang tengkurap di atas kasur, lantas jadi segera beranjak turun.

“Ayah?” Kedua mata Aurel spontan terbuka sempurna. Baru saja, dia hendak membuka pintu, namun ternyata, Ayahnya sudah terlebih dahulu masuk.

Cakra—Ayah Aurel, langsung berhambur menarik tubuh anak gadisnya ke dalam dekapannya. Pria itu memeluknya dengan sangat erat, merasa cemas setelah diberitahu kabar oleh sang istri tadi.

“Kamu baik-baik aja Sayang? Ada yang luka gak? Bilang sama Ayah!” tanya Cakra yang kemudian menjauhkan tubuhnya. Dia menangkup wajah Aurel sembari membulak-balikkan pipi anaknya, memastikan tidak ada yang terluka.

Aurel yang masih terkejut, perlahan menggelengkan kepalanya. Dia pun tersenyum kecil. “Aku gak papa, Yah. Gak usah cemas gitu.”

Cakra menghembuskan napas lega, sebelum akhirnya mendudukkan bokongnya di atas kasur. “Kamu tau? Ayah hampir nabrak orang, karena saking buru-burunya pengen pulang. Ayah khawatir sama kamu, Rel.”

Mendengar itu, berhasil membuat Aurel melebarkan bola matanya. “Yaampun Ayah. Lain kali hati-hati dong. Kan Bunda juga udah kasih tau Ayah, kalo aku baik-baik aja,” ucapnya seraya mengambil duduk di samping Ayahnya.

“Tetap aja. Ayah harus memastikannya sendiri.”

Aurel memasang wajah harunya. Sorot matanya sampai berkaca-kaca. “Makasih ya Ayah.”

Cakra tersenyum membalasnya. Tangan kanannya tergerak mengusap rambut anak gadis satu-satunya itu. “Nanti Ayah bakal cari keberadaan mantan sialan kamu itu. Berani sekali dia masih menguntit kamu.”

Ekspresi Aurel mulai berubah secara perlahan. Dia benar-benar tidak enak, merasa terus membebankan kedua orangtuanya. “Maafin aku ya Ayah?”

Cakra langsung menggeleng. “Gak usah minta maaf. Sudah menjadi tugas Ayah untuk menjaga kamu.”

Aurel mengerucutkan bibirnya, lalu menyandarkan kepalanya di dada bidang Cakra. Memiliki seorang Ayah seperti Ayahnya, benar-benar suatu anugrah yang sangat luar biasa. Dia benar-benar beruntung, karena Tuhan memberikannya orangtua sebaik ini. Sehingga dirinya bisa merasakan indahnya kehangatan di dalam keluarga cemara.

Percayalah, bahwa keluarga adalah tempat senyaman-nyamannya untuk pulang. Menikmati hidup di lingkungan keluarga cemara, adalah impian banyak anak di luar sana.

Tapi tak sedikit dari mereka, tidak bisa merasakan bagaimana mempunyai keluarga cemara.

Pandangan Cakra lalu tak sengaja teralihkan pada lengan kanan Aurel yang tampak lebam biru. Dengan refleks, pria itu meraih tangan Aurel ke dalam gengamannya. “Kamu diapain sama dia?”

Aurel terdiam. Dia takut untuk jujur. Bagaimana nanti, kalau Ayahnya akan marah besar?

“Aurel?” panggil Cakra karena tak kunjung mendapatkan jawaban.

“Gak papa, Yah. Nanti juga sembuh,” ucap Aurel seraya melepaskan tangan Ayahnya.

“BAJINGAN!”

Aurel langsung tersentak kaget, oleh suara Ayahnya yang meninggi. Dia menelan ludahnya susah payah, menatap wajah Ayahnya yang kini terlihat begitu menyeramkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nice to Meet GalenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang